REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menyampaikan laporan kinerja perseroan hingga kuartal ketiga 2020. Meski diadang pandemi Covid-19, hingga sembilan bulan ini, perusahaan real estate nasional ini membukukan kinerja yang cukup baik.
CEO LPKR John Riady mengungkapkan pendapatan Real Estate Development meningkat 46,3 persen menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 1,62 triliun. Kenaikan didorong bisnis inti properti perseroan yang mulai menunjukkan perbaikan. Terutama didorong pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Cikarang, pengakuan pendapatan di LPKR untuk serah terima di tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan.
"Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales meningkat 100 persen menjadi Rp 2,28 triliun dari Rp 1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu," ujar John dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/11).
Pada pilar bisnis kedua, Real Estate Management & Services, pendapatan menunjukkan penurunan 10,2 persen menjadi Rp 6,15 triliun dari Rp 6,85 triliun. Penyebabnya rumah sakit, mal dan hotel terus dihadapkan dengan kondisi yang menantang akibat pandemi.
Kasus Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia pada tiga kuartal menyebabkan penutupan hotel yang berkepanjangan. Pengunjung mal juga lebih sedikit dan lebih banyaknya dilakukan penanganan Covid di lini bisnis rumah sakit daripada pasien bisnis inti.
Namun secara konsolidasi, John menyebutkan, pendapatan LPKR secara year on year tidak mengalami perubahan. "Pendapatan konsolidasi selama sembilan bulan 2020 sebesar Rp 8,58 triliun dibandingkan dengan Rp 8,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu," kata dia.
Menurut John laba kotor konsolidasi perseroan meningkat 1,1 persen menjadi Rp 3,32 triliun dari sebelumnya Rp 3,29 triliun. Laba bruto pada segmen Real Estate Development naik 71,2 persen menjadi Rp 934 miliar dari Rp 545 miliar. Sedangkan laba bruto lini bisnis Real Estate Management & Services (rumah sakit, mal dan yang lainnya) turun 15,1 persen menjadi Rp 2,32 triliun.
“Kuartal ketiga sangat sukses untuk lini bisnis properti dengan marketing sales Rp 1,2 triliun, atau kenaikan 304 persen," kata John. "Kami berharap di tahun-tahun mendatang ketika kami melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi di Lippo Karawaci, kami dapat menunjukkan kuartal ini sebagai titik balik dimana lini bisnis properti di bawah tim manajemen baru telah sukses."
LPKR adalah perusahaan real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia dengan total aset 4 miliar dolar AS per 30 September 2020. Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perusahaan juga secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.