Senin 02 Nov 2020 16:55 WIB

GSP Diperpanjang, Jokowi Dorong Perbaikan Investasi

Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan GSP.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo. Jokowi mendorong perbaikan investasi di dalam negeri menyusul perpanjangan GSP yang diberikan Amerika Serikat kepada Indonesia.
Foto: Dok. Setpres
Presiden Joko Widodo. Jokowi mendorong perbaikan investasi di dalam negeri menyusul perpanjangan GSP yang diberikan Amerika Serikat kepada Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong perbaikan investasi di dalam negeri setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperpanjang fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia. Ia mengatakan, peluang ini pun harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah.

"Saya ingin mengingatkan, ini kesempatan untuk memperbaiki investasi karena kemarin GSP untuk masuk ke Amerika sudah diberikan perpanjangan," ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11).

Baca Juga

Menurutnya, fasilitas ini dapat digunakan untuk menarik investasi asing, baik untuk mendirikan industri ataupun perusahaan di Indonesia. Sehingga, nilai investasi pada kuartal ketiga yang disebutnya masih minus pun akan semakin membaik.

"Jadi, investasi kita juga di kuartal ketiga ini minusnya masih di bawah lima (persen), tapi nanti kita tunggu hitungan dari BPS, masih kurang lebih mungkin minus enam (persen),” kata Jokowi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas ini. Karena itu, Jokowi juga berharap, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat turut meningkat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement