Senin 02 Nov 2020 17:18 WIB

FK UMP Turunkan Tim Medis Bantu Korban Banjir Banyumas

Posko banjir UMP didirikan di Desa Sidamulya.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir
Foto: MGIT3
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FK UMP) memberikan pengobatan gratis kepada korban banjir di wilayah Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Posko banjir UMP didirikan di Desa Sidamulya.

''Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian civitas akademika UMP bagi masyarakat terdampak bencana,'' jelas Wakil Dekan 1 FK UMP, Susiyadi Senin (2/11).

Baca Juga

Kaprodi Kedokteran UMP M Fadhol Romdhoni, menyebutkan dalam pelayanan yang diberikan, cukup banyak warga korban banjir yang datang ke posko FK UMP. Sebagian besar masyarakat yang memeriksakan diri, kebanyakan mengeluh mengalami gatal-gatal dan juga demam.

''Gejala penyakit seperti ini memang biasa terjadi pada musibah banjir. Insya Allah, dengan minum obat dan istirahat yang cukup akan segera sembuh,'' katanya.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Sadiyanto. Dia menyebutkan, setelah beberapa hari terjadi banjir, banyak warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Kemranjen yang mengeluh gatal-gatal, demam dan pusing.  Namun dia menyebutkan, keluhan warga tersebut sudah tertangani oleh tim medis yang diturunkan di lokasi bencana.

Dia menyatakan, selama bencana banjir melanda beberapa desa di wilayah selatan Kabupaten Banyumas, pihaknya telah mendirikan posko layanan kesehatan di enam titik lokasi. Antara lain di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen ada dua titik, sedangkan lainnya berada di Desa Sidamulya Kecamatan Kemranjen, Desa Plangkapan Kecamatan Tambak, dan Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh.

''Warga korban banjir datang ke posko untuk mendapatkan layanan kesehatan,'' jelasnya.

Selain 5-6 orang tenaga medis yang bertugas di posko, Sadiyanto menyatakan, juga ada petugas medis yang akan berkeliling memeriksa kondisi kesehatan warga yang tidak mengungsi. ''Petugas kami tidak hanya memberi layanan kesehatan pada warga, tapi juga mengimbau warga untuk tetap penerapan protokol kesehatan. Petugas kami juga memberikan masker gratis pada warga,'' katanya.

Sejauh ini, banjir di wilayah Kecamatan Kemranjen masih menggenangi sebagian rumah warga. Meski genangan air sudah tidak setinggi Kamis (29/10)-Sabtu (31/10) lalu, namun air masih menyisakan ketinggian 30-50 cm di beberapa wilayah pemukiman.

Perangkat Desa Sidamulya Ahmad Sauqi, mengaku wilayah desanya memang merupakan daerah langganan banjir. Setiap musim hujan, air menggenangi sebagian wilayah desanya.

Namun dia menyebutkan, banjir yang menggenangi desanya pada pekan kemarin, merupakan terparah selama 16 tahun terakhir. ''Biasanya warga tidak sampai mengungsi. Namun kali ini, ada ratusan KK yang mengungsi karena rumahnya tergenang air cukup tinggi,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement