REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PSS Sleman mendesak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera menggelar pertemuan bersama klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 guna membahas kepastian kompetisi. Dikutip dari laman resmi klub, Senin (2/11), PSSI hanya menyampaikan bahwa kompetisi akan digelar pada awal tahun depan.
Namun tak jelas merujuk pada bulan apa liga akan kembali digulirkan. "PSSI juga harus segera memutuskan soal kompetisi ini karena menyangkut kebijakan klub untuk menyikapi perubahan yang terjadi," kata Dirut PT Putra Sleman Sembada (PSS) Marco Gracia Paulo, Senin.
Marco mengatakan bahwa situasi pelik memang bukan hanya terjadi kepada klub yang tetap harus membayar gaji meski kompetisi ditangguhkan, akan tetapi PSSI dan PT LIB juga mengalami hal serupa. Maka dari itu, ia mendesak agar ada pertemuan untuk berembuk mencari solusi yang terbaik demi sepak bola Indonesia.
"Tidak bisa digantung begitu saja. Sekali lagi kami memahami peliknya situasi yang dihadapi PSSI," kata Marco.
Adapun sikap PSS soal Liga 1 musim 2020 mengusulkan agar tak usah dilanjutkan, meski semua klub sudah mengalami situasi yang berdarah-darah.
Saat ini, kata Marco, lebih tepat untuk menutup lembaran 2020, dan fokus untuk persiapan yang lebih matang untuk kompetisi Liga 1 2021.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengatakan akan segera merumuskan format kompetisi yang ideal untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia seiring rencana akan digelar pada awal 2021. "Kami akan bergerak cepat. Dalam waktu dekat akan mencari solusi yang terbaik bagi kelanjutan kompetisi musim 2020," ujar Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita.
PSSI dan PT LIB telah memutuskan bahwa tak ada lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada sisa tahun ini karena masih belum mendapat lampu hijau penyelenggaraan dari kepolisian. PSSI dan PT LIB akan mengalihkannya ke tahun depan.