REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet merelaksasi tenaga medisnya. Kebijakan tersebut diambil pasca-berkurangnya jumlah pasien yang ditangani per 2 November 2020.
"Juga dengan proses penurunan ini, tentunya ada beberapa kita pertimbangkan untuk relaksasi karena melihat proporsinya," kata Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono di Jakarta, Senin.
Saat ini, kata dia, jumlah hunian yang terpakai di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet untuk tower 6 dan 7 sebesar 36,3 persen. Sedangkan untuk tower 4 dan 5 sebesar 23,4 persen.
"Jadi sudah lebih santai dan ini kita pertimbangan untuk mereka bagaimana yang sudah lama (bertugas), kita relaksasi dan seterusnya," kata dia lagi.
Namun meskipun ada pertimbangan relaksasi, RSD Wisma Atlet selalu siap dengan kemungkinan fluktuasi angka pasien yang dirawat. Termasuk kemungkinan adanya lonjakan pasien karena penyebaran Covid-19 pada libur panjang dari 28 Oktober hingga 1 November 2020 lalu.
"Kita relaksasi, tapi dengan mempertimbangkan kalau ini pascaliburan, kalau ada peningkatan kita tetap jaga untuk antisipasi," ucapnya. Kemudian, meski tenaga medis selalu siap bertugas, RSD Wisma Atlet menurut Tugas, tetap memprioritaskan perlindungan kesehatan terhadap tenaga medis.
"Ini kita selalu bagaimana perlindungan tenaga medis, kemudian membuat mereka selalu bugar dan segar dalam bekerja, dan ini selalu kita upayakan supaya mereka betul-betul dalam kondisi yang fit untuk bekerja," ujarnya.