REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bek kanan Manchester United (MU), Aaron Wan-Bissaka tidak dapat menjelaskan mengapa tim Ole Gunnar Solskjaer tampil cemerlangnya saat laga tandang, namun justru tumbang di kandang sendiri.
Hasil buruk tersebut terus berlanjut pada hari Ahad Malam ketika tim Ole Gunnar Solskjaer kalah 1-0 melawan Arsenal. Penalti Pierre-Emerick Aubameyang terbukti menjadi pembeda pada hari itu.
MU sekali lagi berjuang untuk menemukan percikan api di kandang sendiri, dengan kurangnya kreativitas yang mengkhawatirkan menahan tim Solskjaer.
Setan Merah telah menunjukkan pada 2020-21 bahwa mereka dapat menggabungkannya dengan para elit, baik di laga tandang maupun di kompetisi Liga Champions, tetapi mendapati diri mereka terjebak dalam kebiasaan serius di Old Trafford.
Wan-Bisska termasuk di antara mereka yang dibingungkan oleh kegagalan di lingkungan yang akrab, mengatakan kepada MUTV setelah kekalahan tipis dari The Gunners, “Aneh kami memenangkan setiap pertandingan jauh dari rumah dan kami tidak bisa mendapatkan hasil di Old Trafford.
“Penampilannya berbeda [dengan Leipzig di Eropa], tetapi seperti yang Anda lihat di babak kedua, kami tampil dengan mentalitas berbeda dan kami ingin menciptakan peluang. Ini hanya tentang mengambilnya," ujarnya.
“Mendapatkan peluang yang jelas tidaklah mudah bagi kedua belah pihak. Ini hanya tentang membuat dan mengambilnya." Lanjutnya.
MU memang membaik setelah jeda melawan Arsenal, tetapi masih ada sejumlah masalah yang harus diatasi Solskjaer.
Wan-Bissaka menambahkan,“Ini hasil yang mengecewakan. Untuk keluar ke lapangan pada babak kedua dan melakukan semua upaya itu dan tidak keluar dengan hasil."
“Kami tampil di setiap pertandingan dengan mentalitas untuk menang dan menampilkan kinerja yang baik, tetapi kami harus belajar darinya dan memperbaikinya di pertandingan berikutnya." Ungkapnya.
United kini menderita kekalahan kandang melawan Crystal Palace, Tottenham dan Arsenal di Liga Premier, sementara ditahan imbang tanpa gol oleh Chelsea.
Hanya dua kemenangan telah diambil dari total enam pertandingan, dengan tujuh poin membuat mereka berada di urutan ke-15 dalam klasemen dan mencerminkan awal terburuk klub untuk kampanye papan atas sejak pemerintahan naas David Moyes pada 2013-14.