REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Ahmad Zainul Hamdi, menilai bahwa pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji diuntungkan menyusul niatan mayoritas perempuan yang akan memilih mereka. Hal itu tampak dari survei Populi Center yang menyebutkan kalau mayoritas perempuan akan memilih pasangan calon nomor urut 1 tersebut.
"Pada Pilgub Jatim 2018, Khofifah-Emil menang karena dipilih kaum perempun," kata Ahmad Zainul Hamdi dalam keterangan, Ahad (1/11).
Dia menilai bahwa pemilih perempuan lebih solid ketimbang lawan jenisnya. Dia mengatakan, dukungan perempuan bisa menentukan arah kemenangan pasangan calon dalam pilkada di Kota Pahlawan.
Dia menjelaskan, suara perempuan tampak pada beberapa pemilu yang diadakan di Jawa TImur pada tahun-tahun sebelumnya. Dia mengungkapkan, Khofifah sempat kalah pada pilgub 2008 dan 2013 lalu karena kurang mendapat dukungan dari kaum perempuan.
"Jadi, ini sebuah keuntungan buat Pak Eri-Armuji karena lebih banyak didukung kaum perempuan," katanya.
Hasil survei Populi Center mendapati bahwa 42,3 persen perempuan mengaku akan memilih pasangan Eri-Armuji lebih. Sedangkan 36,6 persen suara kaum hawa lainnya mendukung pasangan Machfud Arifin-Mujiaman.
Survei juga menangkap kalau 39,7 persen pemilih laki-laki akan memberikan dukungan ke Eri-Armuji. Sementara 38,7 persen lainnya akan memberikan suara mereka kepada pasangan Machfud Arifin-Mujiaman
Survei dilakukan pada 6 hingga 13 Oktober 2020 dengan 800 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun margin of error pada survei kali ini sebesar 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Seperti diketahui, Eri Cahyadi-Armuji akan berhadapan dengan Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada Surabaya. PDIP akan berhadapan dengan koalisi Golkar PKB, PPP, PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat yang sepakan mengusung calon nomor urut 2 tersebut.