REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hero Supermarket Tbk terus menghadapi tantangan signifikan sepanjang kuartal ketiga 2020. Pandemi Covid-19, penerapan pembatasan sosial dan perubahan pola belanja pelanggan telah menyebabkan perseroan mengalami kerugian yang lebih dalam.
Pendapatan perseroan pada kuartal ketiga 2020 menurun sebesar 27,7 persen menjadi Rp 6,8 triliun dari Rp 9,4 triliun pada periode yang sama di 2019. Sedangkan laba kotor perseroan turun 32,9 persen menjadi Rp 1,7 triliun dari Rp 2,6 triliun. Sehingga kerugian meningkat dari Rp 7 miliar menjadi Rp 339 miliar.
Presiden Direktur HERO, Patrik Lindvall, mengatakan, pandemi Covid-19 dan berbagai upaya pencegahannya telah berdampak terhadap bisnis Groseri dan Kesehatan & Kecantikan perseroan.
"PSBB menyebabkan perubahan dalam perilaku belanja pelanggan dan pola permintaan produk serta juga berdampak pada penurunan kunjungan ke toko-toko Perseroan yang berada di dalam mal," kata Patrik, dikutip dalam keterbukaan informasi BEI.