Senin 02 Nov 2020 19:25 WIB

Dua Ormas yang Bentrok di Sukabumi Sepakat Berdamai

Upaya perdamaian ini dihadiri para ketua ormas dan Forkopimda Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Dua ormas yang bentrok di Sukabumi sepakat berdamai di Pendopo Sukabumi, Senin (2/11) sore.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Dua ormas yang bentrok di Sukabumi sepakat berdamai di Pendopo Sukabumi, Senin (2/11) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua organisasi masyarakat (ormas) yang bentrok di Sukabumi akhirnya menyatakan berdamai atau islah. Hal ini merupakan hasil dari rakor penanggulangan dan penyelesaian konflik antarormas di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota di Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi, Senin (2/11) sore.

Sebelumnya, ormas Badan Potensi Pembinaan Keluarga Besar (DPP BPPKB) Banten dan ormas Sapu Jagat terlibat bentrok di Jalan Lingkar Selatan Kota Sukabumi, Ahad (1/11) sore. Dampaknya sebanyak empat orang anggota ormas terluka.

Baca Juga

Upaya perdamaiam ini dihadiri para ketua ormas dan dihadiri Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Asda 1 Kabupaten Sukabumi Ade Setiawan, dan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo. "Hari ini kami bersama Forkopimda Kota/Kabupaten Sukabumi didukung ulama serta kedua belah pihak ormas mengggelar rakor penyelesaian konflik antar ormas," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni kepada wartawan.

Hasilnya, kedua ormas haik Sapu Jagat dan BPPKB sudah saling memaafkan, islah, dan berdamai. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian yang ditandatangani kedua belah pihak dan saksi unsur forkopimda.

Sumarni mengatakan, terkait aksi melawan hukum akan tetap dilakukan penyelidikan didasarkan fakta-fakta hukum. Namun sampai saat ini belum ada penetapan tersangka karena masih memeriksa saksi dan mencari pelaku meskipun sudah mengantongi identitas pelaku.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot bersyukur upaya damai yang digagas polres berjalan sangat baik dihadiri pemkot/pemkab Sukabumi. "Harapannya kejadian kemarin tidak terulang kembali," kata dia.

Peristiwa ini ungkap Fahmi, jadi perjalanan penting dalam sejarah baik Kota dan Kabupaten Sukabumi. "Persaudaraan dan kecintaan kita antarsesama jauh lebih besar dibandingkan permusuhan atau kebencian," imbuh dia.

Fahmi mengatakan, mereka bersepakat tidak terulang kembali di waktu mendatang. Ke depan akan membangun hubungan harmonis bersama dan bukan mencari siapa yanh benar dan siapa yang salah. Melainkan akan menguatkan kebersamaan dan saling mendukung, menjaga, menahan apabila ada anggota yang menyebarkan isu yang belum tentu kebenarannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement