Senin 02 Nov 2020 19:26 WIB

2 Orang Diduga Copet Ditangkap Saat Aksi di Kedubes Prancis

Keduanya sempat diamuk massa yang berunjuk rasa setelah ada yang mengaku kecopetan.

polisi. Anggota Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan dua orang yang diduga copet usai diamuk massa saat berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, Menteng, Senin (2/11).
Foto: istimewa
polisi. Anggota Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan dua orang yang diduga copet usai diamuk massa saat berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, Menteng, Senin (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan dua orang yang diduga copet usai diamuk massa saat berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, Menteng, Senin (2/11). Kedua orang yang diduga pelaku kejahatan itu, yakni berinisial JH (30) dan EJ (23).

"Jadi benar ada dua orang yang diamankan massa yang diduga pelaku copet. Ada beberapa orang yang mengaku sebagai korban, lagi kita dalami, apakah benar ada korban dan apakah ada saksi. Kalau dalam unsurnya terpenuhi nanti akan kita proses lagi," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Burhanuddin di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Keduanya sempat diamuk massa yang berunjuk rasa, kemudian diamankan petugas kepolisian yang sedang mengamankan demo. Pada saat diamankan petugas, salah satu dari orang yang diduga copet itu terlihat menggunakan kaos berwarna putih yang mirip dengan atribut massa aksi di Kedutaan Besar Prancis.

Sementara itu, satu orang lainnya diketahui memakai kaos tanpa lengan dan memiliki tato di lengan kirinya. "Ini keduanya dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk pendalaman," ujar Burhanuddin.

photo
Massa dari berbagai ormas berunjuk rasa menentang sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait gambar Nabi Muhammad SAW di kawasan Kedubes Prancis, Jakarta, Senin (2/11/2020. - (ANTARA/Aprillio Akbar)

Sementara itu, ada dua orang dari massa aksi yang merasa menjadi korban pencopetan di kawasan Kedutaan Besar Prancis itu. "Saya kehilangan handphone saya itu pas mulai rame-rame. Saya kan mindahin motor, pas dicek tau-taunya handphonenya udah gak ada. Ini jadinya mau buat laporan ke Polsek Menteng," ujar Yassir, salah seorang peserta aksi dari Tanjung Priok yang kehilangan telepon seluler saat mengikuti aksi di Kedutaan Besar Prancis.

Berkaca dari temuan copet pada beberapa aksi terakhir di Jakarta Pusat, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto berharap peserta aksi dapat lebih berhati-hati dan menjaga barang bawaannya dengan lebih waspada. "Pada aksi-aksi seperti ini memang padat sekali. Jadi ini kita imbau warga kalau aksi-aksi jangan sekali-sekali tas di belakang, kemudian resleting jangan yang gampang dibuka, atau pun handphone jangan ditaruh dibelakang kantong celana karena gampang diambil (copet)," ujar Heru.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement