Senin 02 Nov 2020 20:11 WIB

Normalisasi Sudan dan Arab dengan Israel, Nasib Palestina?

Normalisasi Sudan dan Arab dengan Israel berdampak pada politik Timur Tengah

Red: Nashih Nashrullah
Presiden AS Donald Trump mengumumkan normalisasi Sudan-Israel di Gedung Putih, Jumat (23/10). Pejabat senior PLO menyebut Sudan menusuk Palestina dari belakang.
Foto: EPA
Presiden AS Donald Trump mengumumkan normalisasi Sudan-Israel di Gedung Putih, Jumat (23/10). Pejabat senior PLO menyebut Sudan menusuk Palestina dari belakang.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Firmanda Taufiq* 

Keputusan Sudan untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel adalah kebijakan krusial. Apalagi sebelumnya Sudan juga sudah melakukan pembicaraan dengan Israel. Pertemuan untuk menormalisasi hubungan Israel-Sudan sudah terjadi, dimulai dari pertemuan PM Netanyahu dan Ketua Dewan Transisi Sudan Abdel Fattah al-Burhan di Uganda, Februari lalu.  

Baca Juga

Selanjutnya, dibukanya teritorial udara Sudan bagi maskapai penerbangan Israel yang terbang dari Israel menuju Afrika dan Amerika Latin. Pihak Sudan juga sudah membuka diri bagi pejabat Israel untuk mengunjungi Khartoum kapan saja, seperti kunjungan para pejabat tinggi Israel ke Khartoum pada Rabu lalu. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa beberapa kebijakan Sudan atas upaya membuka normalisasi telah dilakukan secara intensif.  

Hingga, akhirnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi, Jumat (23/10/2020), mengumumkan bahwa Israel dan Sudan telah setuju menormalisasi hubungan diplomatiknya. Tetapi, proses normalisasi akan dilakukan secara bertahap, berbeda seperti halnya normalisasi hubungan Israel-Uni Emirat Arab dan Israel-Bahrain. Hal ini dikarenakan karena ada beberapa ketentuan yang mesti dipenuh pemerintah Sudan atas kesepakatan normalisasi tersebut.