Senin 02 Nov 2020 22:34 WIB

Badai Cedera Jadi Masalah Atalanta dan Liverpool

Atalanta akan menjamu Liverpool di pekan ketiga Grup D Liga Champions.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Agung Sasongko
Juergen Klopp
Foto: EPA-EFE/Jason Cairndruff
Juergen Klopp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan dua klub yang sedang naik daun, Liverpool dan Atalanta akan tersaji di pekan ketiga grup D Liga Champions, Rabu (4/11) dini hari WIB. Skuat The Reds akan bertandang ke Gewiss Stadium, markas klub berjuluk La Dea tersebut.

Pertandingan nanti adalah pertemuan perdana kedua kubu sepanjang sejarah. Sama-sama sedang berada di atas angin, laga antara Liverpool dan Atalanta sayang untuk dilewatkan. Namun, kedua tim memiliki permasalahan masing-masing: badai cedera pemain. 

Baca Juga

Berstatus juara bertahan Liga Champions membuat Liverpool kemungkinan lebih diunggulkan. Namun, kriris bek yang sedang diderita kubu asuhan Juergen Klopp akan dimanfaatkan oleh ganasnya lini serang Atalanta.

Di bawah kendali Gian Piero Gasperini, Atalanta sudah menyarangkan enam gol, sekaligus menjadi yang terbanyak di grup D. Atalanta juga sudah mencetak 17 gol di Serie A Italia, menjadikan mereka sebagai klub top skorer kedua sejauh ini.

Liverpool yang sudah kebobolan 15 kali di Liga Primer Inggris tentu harus mencari cara untuk meredam gempuran lawan. Hingga saat ini, Klopp mampu menemukan formula yang tepat karena belum kemasukan di Liga Champions dari dua laga terakhir.

Klopp menegaskan, karena timnya sedang kekurangan pemain belakang maka salah satu cara yang dapat dilakukan pemainnya adalah memiliki keyakinan yang teguh untuk bertahan.

"Dasar dari semua yang sudah kami lakukan adalah karakter tim ini. Saya tidak bisa meyakinkan mereka untuk berjuang. Jika mereka tidak menaruh semua kemampuan dan determinasi mereka, saya tidak mampu melakukannya," kata Klopp seperti dilansir Liverpool Echo, Senin (2/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement