REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengirim tim reaksi cepat beserta perahu karet untuk membantu proses evakuasi dampak bencana banjir di Kabupaten Pasuruan.
"Sudah ada tim yang turun dan saya juga sedang ada di lokasi sekarang untuk meninjau banjir di Pasuruan," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Jatim Yanuar Rachmadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (2/11) malam.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 6.379 kepala keluarga di Kabupaten Pasuruan terdampak banjir akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (1/11) malam.
Pengiriman bantuan juga dilakukan menyusul adanya permintaan warga Desa Kedung Boto Kecamatan Beji yang kemudian ditindaklanjuti perangkat setempat.
Selain meninjau lokasi banjir di Desa Kedung Boto, pihaknya melakukan koordinasi dengan BPBD setempat terkait perkembangan penanganan banjir dan kebutuhan logistik masyarakat terdampak.
"kepada TCR BPBD Jatim, semua pasukan harus mereaksi cepat setiap keluhan dan kebutuhan warga," ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan logistik warga terdampak, kata dia, Tagana Kabupaten Pasuruan juga telah membuka dapur umum di wilayah Kecamatan Gempol.
Sedangkan, kata dia, Tim PMI kabupaten setempat juga telah membuka dapur umum untuk kebutuhan logistik warga di wilayah Kecamatan Beji.
"Khusus untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat terdampak, BPBD bersama Dinas PU Cipta Karya yang akan melakukan pendistribusiannya," tutur Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim tersebut.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Senin sore, terdapat dua kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Beji tepatnya di Desa Kedungringin, Desa Kedung Boto dan Desa Cangkring Malang serta Kecamatan Gempol tepatnya di Desa Gempol dan Desa Legok.
Sesuai informasi yang dihimpun oleh Pusdalops BNPB, kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu malam.