Senin 02 Nov 2020 23:57 WIB

Pasien Covid-19 di Purbalingga yang Sembuh 254 Orang

Dari 364 orang yang terkonfirmasi positif di Purbalingga, 254 orang sembuh.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa berdasarkan data terbaru per hari Senin (2/11), jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di daerah itu yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 254 orang.

"Jumlah pasien yang telah sembuh sejak awal penanganan hingga saat ini mencapai 254 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin.

Dia menjelaskan berdasarkan data terbaru itu diketahui jumlah total pasien Covid-19 di wilayah tersebut, sejak awal penanganan hingga saat ini berjumlah 364 orang.

"Dari 364 orang yang terkonfirmasi positif, 254 orang di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 8 orang meninggal dunia dan 102 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini," katanya.

Dia mengatakan pihaknya masih terus memperkuat kampanye 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak guna menekan penyebaran Covid-19. "Kampanye 3M terus digencarkan karena masih terjadi penambahan kasus Covid-19 di wilayah ini," katanya.

Dia mengatakan meskipun tingkat kesembuhan pasien terbilang tinggi, tren kasus Covid-19 di wilayah ini juga masih mengalami kenaikan.

"Kami terus menerus mengingatkan meskipun tingkat kesembuhan pasien terbilang tinggi, penambahan kasus Covid-19 di Purbalingga masih terus terjadi, sehingga masyarakat jangan mengabaikan protokol kesehatan, terapkan 3M, patuhi imbauan pemerintah," katanya.

Dia mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menekan jumlah kasus Covid-19 di wilayah setempat. "Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus Covid-19 dengan menggencarkan program 3T, yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment).

"Kami terus berupaya mengoptimalkan program 3T," ucapnya.

Dia mengingatkan bahwa penerapan program 3T juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Kami mengajak masyarakat untuk berbagi tugas dengan pemerintah yang terus melakukan 3T, ini kita telusuri terus. Sambil kami melakukan 3T, masyarakat juga jangan sampai lengah untuk terus melakukan 3M dalam kegiatan sehari-hari," katanya.

Dia mengatakan saat ini penambahan kasus Covid-19 di wilayah ini masih terus terjadi dan terdiri dari berbagai klaster. "Ada kasus yang merupakan klaster perkantoran, keluarga, mobilitas perjalanan, hingga penularan lokal," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement