Selasa 03 Nov 2020 06:53 WIB

Ciri-Ciri Meninggal yang Husnul Khatimah (2-Habis)

Nabi Muhammad menyebutkan sejumlah ciri-ciri meninggal yang husnul khatimah.

Ciri-Ciri Meninggal yang Khusnul Khatimah. Foto: Meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: Mardiah Diah
Ciri-Ciri Meninggal yang Khusnul Khatimah. Foto: Meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad menerangkan dengan jelas ciri-ciri orang yang meninggal dunia dalam kondisi baik (husnul khatimah). Syekh Majdi Muhammad Asy-Syahawi dalam bukunya yang berjudul Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah menuliskan beberapa ciri-ciri itu, berikut di antaranya:

Meninggal dunia akibat wabah penyakit

Baca Juga

Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW, "Wabah penyakit adalah kematian syahid bagi setiap Muslim." (HR Bukhari)

Meninggal dunia dengan sakit perut

Ciri ini diisyaratkan oleh hadits riwayat Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda, "Siapa meninggal dunia dengan perut sakit, berarti dia mati syahid (HR Muslim)

Meninggal dunia karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan

Kedua ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah, "Orang yang mati syahid ada lima (golongan): Orang yang terkena wabah penyakit, orang yang sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah." (HR Bukhari)

Meninggal pada masa nifas, karena melahirkan, karena terbakar, dan penyakit tumor

Ketiga ciri ini diisyaratkan oleh hadits riwayat Jabir ibn Atik bahwa nabi bersabda, "Orang yang mati syahid ada tujuh (golongan) selain yang terbunuh di jalan Allah:

1. Orang yang terkena wabah penyakit, mati syahid

2. Orang yang tewas tenggelam, mati syahid

3. Orang yang tewas akibat tumor, mati syahid

4. Orang yang tewas akibat sakit perut, mati syahid

5. Orang yang tewas terbakat, mati syahid

6. Orang yang tewas tertimpa reruntuhan, mati syahid

7. Orang yang meninggal dunia dalam keadaan mengandung, juga mati syahid (HR Imam Malik)

Meninggal dunia karena penyakit TBC

Ciri ini diisyaratkan oleh hadist riwayat Rasyid ibn Hubaisy bahwa Nabi bersabda, "Penyakit paru-paru (TBC)." maksud beliau adalah kematian syahid (HR Ahmad)

Meninggal dalam membela harta dari perampokan, membela agama dan diri

Ketiga isyarat ini diisyaratkan oleh hadits riwayat Said ibn Zaid bahwa Nabi bersabda, "Siapa terbunuhh karena membela hartanya, berarti dia mati syahid. Siapa terbunuh karena membela keluarganya berarti dia mati syahid. Siapa terbunuh karena membela agamanya berarti dia mati syahid. Dan siapa terbunuh karena membela dirinya berarti dia mati syahid." (HR Ahmad).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement