Selasa 03 Nov 2020 07:01 WIB

Kanselir Austria Turunkan Militer Jaga Wina

Usai penembakan di Wina tentara diturunkan untuk melindungi fasilitas di ibu kota

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Para polisi berjaga di dekat Vienna State Opera. Usai serangan di Wina, tentara akan diturunkan untuk melindungi fasilitas di ibu kota sehingga polisi dapat fokus pada operasi anti-teror.
Foto: EPA
Para polisi berjaga di dekat Vienna State Opera. Usai serangan di Wina, tentara akan diturunkan untuk melindungi fasilitas di ibu kota sehingga polisi dapat fokus pada operasi anti-teror.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan penembakan di Wina adalah serangan teror yang menjijikkan. Setelah peristiwa itu, tentara akan diturunkan untuk melindungi fasilitas di ibu kota sehingga polisi dapat fokus pada operasi anti-teror.

"Polisi kami akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku serangan teroris yang menjijikkan ini," tulis Kurz di Twitter.

Baca Juga

Kurz mengakui negaranya saat ini mengalami jam-jam sulit akibat serangan tersebut. "Saya ingin berterima kasih kepada semua pasukan darurat yang mempertaruhkan nyawa mereka demi keselamatan kita, terutama hari ini," ujarnya.

Terjadi serangan di enam titik lokasi berdekatan dengan sinagoge Wina pada Senin (2/11) malam. Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer menyatakan serangan itu diyakini dilakukan oleh beberapa orang. Mereka menyerang enam lokasi yang berada di sekitar jalan yang menampung sinagoge pusat.

"Kami yakin ada beberapa pelaku. Sayangnya ada juga beberapa yang terluka, mungkin juga tewas," kata Nehammer.

Seorang juru bicara layanan ambulans mengatakan setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Salah satu tersangka dan seorang saksi telah ditembak mati dan seorang petugas polisi termasuk di antara mereka yang terluka.

Area Wina tengah setelah peristiwa itu pun ditutup. Kepolisian mengatakan pengerahan signifikan sedang dilakukan. "Tembakan di distrik Kota Dalam - ada orang yang terluka, MENJAUH dari semua tempat umum atau transportasi umum," kata kepolisian di Twitter.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement