Selasa 03 Nov 2020 07:01 WIB

CORE: PSBB Jakarta Berkontribusi pada Rendahnya Inflasi Inti

Inflasi Jakarta ialah salah satu bobot perhitungan inflasi yang terbesar di Indonesia

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung mencuci tangan saat memasuki kawasan wisata Kota Tua di Jakarta, Sabtu (24/10). Inflasi Jakarta merupakan salah satu bobot perhitungan inflasi yang terbesar di Indonesia
Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA FOTO
Pengunjung mencuci tangan saat memasuki kawasan wisata Kota Tua di Jakarta, Sabtu (24/10). Inflasi Jakarta merupakan salah satu bobot perhitungan inflasi yang terbesar di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Center for Reform of Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya inflasi inti pada Oktober. Sebab, kontribusi ibu kota terbilang besar terhadap inflasi nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (2/11), tingkat inflasi pada Oktober mencapai 0,07 persen. Ini menjadi inflasi pertama setelah tiga bulan sebelumnya secara berturut-turut mengalami deflasi. Meski demikian, inflasi inti masih berada di level rendah, yaitu 0,04 persen.

Baca Juga

Yusuf menuturkan, tren inflasi inti yang lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya tidak terlepas dari PSBB ibu kota yang diperketat pada pertengahan September sampai pertengahan Oktober. "Inflasi Jakarta merupakan salah satu bobot perhitungan inflasi yang terbesar di Indonesia," ucapnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin.

Yusuf menambahkan, hal tersebut didukung juga dengan fakta inflasi DKI Jakarta yang menurun. Pada bulan lalu, tingkat inflasi ibu kota sebesar 0,01 persen, lebih rendah dibandingkan September yang mencapai 0,02 persen.