REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengakui, ekonomi Indonesia termasuk Jabar diambang resesi. Namun, Jabar resesinya tak terlalu dalam. "Berita buruknya masih minus (ekonominya,red) tapi teu jero teuing (ga terlalu dalam, red). Kalau yang resesi kita tinggi, masih minus tapi menuju nol," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin malam (2/11).
Emil mengatakan, saat ini sudah keliatan kasat mata masyarakat banyak yang belanja, makan, dan berlibur. Ini, menandakan ekonomi bergerak."Ekonomi yang kita akan lakukan adalah yang berdampak secara massal. Ada dua," katanya.
Untuk UMKM, kata Emil, ia akan kampanye bagi kalangan menengah atas agar belanja. "Atos tong nabung dulu (sudah jangan nabung dulu, red), balanja. Bilang ke istrinya. Nabung nanti tahun depan. Karena kalau warung tidak dibeli, UMKM tidak dibeli maka mereka akan ada kesulitan dan akhirnya mereka meminta bansos," katanya.
Justru, kata dia dengan kelompok UMKM dibeli, maka kelompok menengah bawah itu bisa bergerak sehingga mereka tidak tangan di bawah.
Ekonomi paling tangguh, kata dia adalah ketahanan pangan. Satu UMKM, dua ketahanan pangan, termasuk ekspor. "Kita jual kopi ke Australia , ubi jalar ke hongkong, jahe merah ke Singapura itu berjalan terus untuk meningkatkan perdagangan.