REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Dua orang terbunuh setelah sejumlah orang bersenjata melepaskan tembakan di Wina pusat pada Senin (2/11). Sedikitnya satu penyerang melarikan diri setelah apa yang digambarkan oleh Kanselir Sebastian Kurz sebagai satu "serangan teroris yang menjijikkan".
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari pusat kota. Ia menambahkan pemeriksaan perbatasan sedang diperketat dan anak-anak tak perlu masuk sekolah pada Selasa.
Nehammer mengatakan pada awal konferensi pers bahwa "beberapa" orang terbunuh. Seorang pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa dua orang tewas yakni seorang warga sipil dan tersangka penyerang.
"Kami mengerahkan bersama-sama beberapa satuan pasukan khusus yang sedang mencari para tersangka teroris. Karena itu saya tak membatasinya pada kawasan Wina, sebab ini merupakan pelaku-pelaku yang bergerak cepat," Nehammer mengatakan sebelumnya kepada penyiar ORF.
Kurz mengatakan pasukan bersenjata akan melindungi tempat-tempat di ibu kota sehingga polisi dapat memusatkan diri pada operasi antiteror. Berbicara kepada ORF, dia mengatakan para penyerang "dipersenjatai sangat lengkap dengan senjata-senjata otomatis" dan "dipersiapkan secara profesional".
Polisi mengatakan di Twitter sedikitnya satu orang terbunuh dan yang terluka termasuk seorang petugas polisi. Wali kota Wina Michael Ludwig mengatakan kepada ORF 15 orang sedang dirawat di beberapa rumah sakit Wina dan tujuh di antaranya dalam kondisi parah.
Polisi juga mengatakan telah menembak mati salah satu penyerang. Nehammer mengatakan semua enam lokasi dalam serangan itu dekat jalan tempat sinagoge pusat itu berdiri.
Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan kepada radio LBC London dia tinggal di kompleks sinagoge. "Saat mendengar tembakan-tembakan, kami melongok dari jendela dan melihat orang-orang bersenjata menembak ke arah para tamu berbagai bar dan pub," katanya.