REPUBLIKA.CO.ID, Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan masih terus berlangsung. Keduanya saling tuduh telah melakukan pelanggaran gencatan senjata. Azerbaijan menginginkan tanah di Nagorno Karabakh yang diduduki Yerevan. Sementara Armenia menolak, dan menuding Azerbaijan memakai teroris dalam pertempuran.
Berikut laju gerak pertempuran di antara keduanya sejak pecah pada 27 September 2020.
27 September: Pertempuran pecah antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno Karabakh. Sejumlah warga sipil dilaporkan tewas.
29 September: Armenia dan Azerbaijan kirim senjata berat. Armenia tuding Turki teribat pertempuran dukung Azerbaijan.
30 September: Turki duga Armenia didukung Barat, termasuk Rusia.
3 Oktober: Erdogan sebut Azerbaijan telah bebaskan banyak wilayah di Nagorno Karabakh.
8 Oktober: Azerbaijan klaim hancurkan 250 tank Armenia.
10 Oktober: Azerbaijan Armenia sepakati gencatan senjata atas mediasi Turki.
11 Oktober: Gencatan senjata dilanggar. Kedua pihak saling tuduh.
11 Oktober: Azerbaijan tuding Armenia serang Kota Ganja, warga sipil dilaporkan tewas.
18 Oktober: Azerbaijan dan Armenia umumkan gencatan senjata.
19 Oktober: Gencatan senjata rusak. Keduanya kembali bertempur.
21 Oktober: Azerbaijan klaim bebaskan Kota Zangilan yang 27 tahun diduduki Armenia.
22 Oktober: PM Armenia menyeru warga jadi sukarelawan perang.
22 Oktober: Presiden Rusia Vladimir Putin sebut ribuan orang tewas akibat perang keduanya.
23 Oktober: Armenia tembakan rudal balistik ke Azerbaijan. PM Armenia ogah berdialog dengan teroris yang dikirim Turki.
29 Oktober: Erdoğan mengungkapkan ketulusan Turki mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan. Ia pun percaya pada ketulusan Rusia yang selama bermitra dengan Armenia.