REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO - Angkatan Laut dan sukarelawan di Sri Lanka menyelamatkan 120 paus yang terdampar di pantai Panadura, pantai terbesar negara, Senin (2/11) waktu setempat. Namun dua di antara paus yang terluka telah mati.
Juru bicara angkatan laut Indika de Silva mengatakan para pelaut dari angkatan laut dan penjaga pantai bersama dengan sukarelawan lokal membantu proses evakuasi kembali ke lautan setidaknya 120 paus hingga Selasa (3/11) pagi. Paus bersirip pendek itu terdampar di pantai Pandura, 25 kilometer selatan Kolombo.
"Kami menggunakan kapal patroli pantai kecil kami untuk menarik paus satu per satu kembali ke perairan yang lebih dalam," kata de Silva seperti dikutip laman The Strait Times, Selasa.
"Sayangnya, dua paus telah mati karena luka yang dideritanya saat mereka terdampar," ujarnya menambahkan.
Otoritas Perlindungan Lingkungan Laut (MEPA) Sri Lanka mengonfirmasi bahwa Panadura melihat kumpulan paus terbesar yang terdampar di negara Asia Selatan itu. "Sangat tidak biasa bagi sejumlah besar orang untuk mencapai pantai kami," kata kepala MEPA Dharshani Lahandapura.
Penyebab terdamparnya paus tidak diketahui. "Kami pikir ini mirip dengan massa yang terdampar di Tasmania pada September," ujarnya.
"Saya memancing saat saya melihat sebuah petak gelap dan sekitar 100 datang ke pinggir pantai," kata nelayan Upul Ranjith.
Ranjith mengatakan ia berusaha mendorong paus-paus itu kembali ke laut. "Saya tidak tahu mengapa hal ini terjadi, ini tidak pernah terjadi sebelumnya, saya pertama kalinya melihat ini," tambah Ranjith.
Otoritas lokal kini harus bersiaga dalam menghadapi kematian massal seperti yang terjadi di Tasmania pada September. Saat itu, sekitar 470 paus terdampar dan hanya sekitar 110 dari mereka yang bisa diselamatkan setelah beberapa hari dilakukan upaya penyelamatan.
Paus pilot merupakan hewan laut yang dapat tumbuh hingga enam meter dan berat satu ton. Mereka sangat bersosialisasi. Penyebab terdampar massal tetap belum diketahui secara pasti meskipun para ilmuwan mempelajari fenomena tersebut selama beberapa dekade.