Selasa 03 Nov 2020 15:37 WIB

5 Cara Buat Anak Tahu Kebesaran Allah

Lima cara ini bisa memberikan anak-anak pengetahuan tentang tanda kebesaran Allah

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Lafadz Allah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Lafadz Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hubungan manusia dengan alam dan sadar akan peran Allah dalam menciptakan seluruh alam semesta akan memperkuat iman. Ini juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres dan kecemasan, termasuk bagi anak-anak.

Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 6 :

اِنَّ فِى اخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَّقُوْنَ

Inna fikhtilāfil-laili wan-nahāri wa mā khalaqallāhu fis-samāwāti wal-arḍi la`āyātil liqaumiy yattaqụn

Artinya : “Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam ayat tersebut Allah memberitahu adanya tanda-tanda kebesaran-Nya dari semua apa yang diciptakan-Nya. Lalu bagaimana kita dapat memberikan tanda kebesaran Allah kepada anak-anak? Dilansir About Islam berikut caranya :

1. Kunjungi Perkebunan

Bagi mereka yang tinggal di perkotaan, jarang sekali mengunjungi perkebunan atau pertanian. Biasanya mereka harus menempuh jarak ribuan mil untuk sampai di perkebunan atau pertanian. Jika kita membawa anak-anak kita melihat tanaman, sawah, serta hewan ternak mereka akan memahami keberkahan dari makanan.

Allah menyebutkan tumbuh dan matinya tumbuh-tumbuhan dalam Alquran sebagai tanda Ketuhanan-Nya dan sarana untuk memperkuat keyakinan kita. Dalam surat Az-Zumar ayat 21 yang berbunyi :

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَلَكَهُۥ يَنَٰبِيعَ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِۦ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ حُطَٰمًا ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

A lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa salakahụ yanābī\'a fil-arḍi ṡumma yukhriju bihī zar\'am mukhtalifan alwānuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yaj\'aluhụ huṭāmā, inna fī żālika lażikrā li`ulil-albāb

Artinya : “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.”

2. Berkendara ke tempat pembuangan akhir (TPA)

Sebagian besar dari kita akan membuang barang ke tempat sampah tanpa memikirkan ke mana perginya atau apa yang akan terjadi padanya. Kunjungi tempat TPA dan tunjukkan pada anak-anak, kemana sampah dibuang.

Kemudian bicarakan tentang jumlah tempat pembuangan sampah di kota dan tempat-tempat lain di mana sampah kita dibuang. Anak-anak anda mungkin akan terkejut dengan banyaknya limbah yang dihasilkan manusia. Ingatkan mereka Allah memerintahkan manusia untuk tidak makan dan minum yang berlebihan.

Tercantum dalam surat Al-Araf ayat 31 :

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Yā banī ādama khużụ zīnatakum \'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn.

Artinya : “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

3. Cobalah menanam sesuatu

Ajak anak anda untuk menanam bunga, sayuran, atau buah. Selain mengajari cara menanam, ini juga menjadi bekal solusi terhadap kondisi alam sekarang yang kekurangan pepohonan. Anak-anak akan merasakan pencapaian dan keheranan ketika mereka melihat usaha mereka menghasilkan sesuatu yang berharga.

Ingatkan anak-anak anda, terlepas dari upaya manusia, Allah adalah satu-satunya yang memberikan hidup dan mati pada hal-hal yang ditanam manusia. Seperti yang disebutkan dalam Alquran surat An-Naml ayat 60 :

أَمَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ حَدَآئِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنۢبِتُوا۟ شَجَرَهَآ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

Am man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala lakum minas-samā`i mā`an fa ambatnā bihī ḥadā`iqa żāta bahjah, mā kāna lakum an tumbitụ syajarahā, a ilāhum ma\'allāh, bal hum qaumuy ya'dilụn.

Artinya : “Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).”

4 . Kompos

Pengomposan adalah cara paling pasti untuk menyaksikan siklus kehidupan yang telah Allah ciptakan. Anak-anak dapat dengan mudah melihat dan mengalami sampah yang mereka buang ke tanah dapat menghasilkan lebih banyak makanan. Pengomposan memberi anak-anak cara praktis untuk mengalihkan limbah dan melindungi lingkungan.

5. Berjalan di alam

Pergilah berjalan-jalan dengan anak-anak anda ke alam dan amati dengan cermat. Perhatikan ulat saat bergerak atau menghitung bagian daun maple. Bicaralah dan renungkan keajaiban dan keindahan ciptaan Allah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement