Selasa 03 Nov 2020 17:32 WIB

KBRI Wina Minta WNI Waspada

WNI diminta untuk waspada dan menghindari tempat-tempat umum.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Polisi Austria berkumpul setelah beberapa kali penembakan di distrik pertama Wina, Austria, 03 November 2020. Menurut laporan terbaru, setidaknya tiga orang dilaporkan tewas dan banyak yang terluka parah dalam apa yang dianggap pejabat sebagai serangan teror yang terjadi di malam tanggal 2 November.
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Polisi Austria berkumpul setelah beberapa kali penembakan di distrik pertama Wina, Austria, 03 November 2020. Menurut laporan terbaru, setidaknya tiga orang dilaporkan tewas dan banyak yang terluka parah dalam apa yang dianggap pejabat sebagai serangan teror yang terjadi di malam tanggal 2 November.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wina meminta para warga negara Indonesia (WNI) di Wina dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan.  Hal itu menyusul insiden serangan mematikan yang menewaskan empat orang, Senin (2/11) malam waktu setempat.

"Kepada WNI di Austria, khususnya di kota Wina agar waspada dan menghindari tempat umum dan angkutan umum di kawasan pusat kota Wina, terkait dengan insiden penembakan dan operasi kepolisian di wilayah tersebut," ujar pernyataan tertulis melalui Twitter @kbriwina.

Baca Juga

Hingga kini, pihak kepolisian Wina masih mengejar para pelaku penembakan yang diduga kuat dilakukan oleh ISIS. Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, korban meninggal serangan teror di Wina, Austria bertambah menjadi empat, dua pria dan dua wanita. Sementara satu penyerang tewas ditembak pihak polisi.

Penyerang yang tewas adalah seorang yang memiliki dua kewarganegaraan yakni Austria - Makedonia Utara berusia 20 tahun. Nehammer kemudian mengatakan bahwa penyerang yang tewas berasal dari negara Balkan di Makedonia Utara.

Sebanyak 15 penggeledahan rumah telah dilakukan dan beberapa orang telah ditangkap.

"Penyerang dilengkapi dengan rompi peledak palsu dan senapan otomatis, pistol, dan parang untuk melakukan serangan menjijikkan ini terhadap warga yang tidak bersalah," kata dia.

Nehammer mengatakan 17 orang lainnya mengalami luka, sementara tujuh orang berada dalam kondisi kritis setelah serangan itu. Rakyat di Wina didesak untuk tetap berada di dalam rumah. Sekitar 1.000 polisi bertugas di Wina pada Selasa pagi waktu setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement