Selasa 03 Nov 2020 17:37 WIB

Lampung Optimalkan Padi Gogo untuk Tingkatkan Produksi Beras

Pengembangan padi gogo di lahan kering merupakan salah satu terobosan

Red: Gita Amanda
Para petani di wilayah Lampung kini sedang gandrung mengembangkan padi gogo di lahan kering, terutama di bekas lahan karet dan kelapa sawit.
Foto: Kementan
Para petani di wilayah Lampung kini sedang gandrung mengembangkan padi gogo di lahan kering, terutama di bekas lahan karet dan kelapa sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Di tengah maraknya alih fungsi lahan sawah irigasi produktif menjadi perumahan dan kawasan industri khususnya di Pulau Jawa, kabar gembira datang dari para petani di wilayah Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Para petani di wilayah itu kini sedang gandrung mengembangkan padi gogo di lahan kering, terutama di bekas lahan karet dan kelapa sawit. Di satu kecamatan saja, berdasarkan data dari Cabang Dinas Pertanian Abung Surakarta, di tahun 2020 ini ada setidaknya 107 hektar lahan kering yang ditanami padi gogo, 50 hektar diantaranya merupakan koversi lahan kebun sawit dan karet.

Baca Juga

Sebagaimana kita ketahui beberapa tahun belakangan harga komoditas sawit dan karet mengalami tekanan. Menurut Kepala Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Abung Surakarta, Wardoyo, sudah sekitar dua tahun ini petani di wilayahnya mengembangkan padi gogo.

Di tengah harga sawit, karet dan ubi kayu yang kurang menguntungkan petani, bertanam padi gogo menurutnya menjadi peluang yang sangat menarik. “Alhamdulillah, hasilnya cukup menggembirakan, produktifitas rata rata mencapai 8-9 ton, meskipun di lahan kering,” jelas Wardoyo di Lampung, Selasa (3/11).