Selasa 03 Nov 2020 22:39 WIB

114 Santri Positif di Pangatikan Garut Diperbolehkan Pulang

Para santri itu dinyatakan sehat setelah menjalani isolasi selama lebih dari 10 hari.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Petugas melakukan swab test atau tes usap pada santri. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Petugas melakukan swab test atau tes usap pada santri. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ratusan santri dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, yang sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 telah diperbolehkan kembali ke rumahnya masing-masing. Para santri itu dinyatakan sehat setelah menjalani isolasi selama lebih dari 10 hari. 

Juru bicara pesantren itu, Nasrul Fuad mengatakan, sekitar 114 santri dari total 163 orang yang terkonfirmasi positif di lingkungan itu telah diperbolehkan pulang. Mereka yang telah dinyatakan sehat seluruhnya adalah santri putra dari pesantren tersebut.

"Sampai saat ini yang sudah selesai masa isolasi dan dipulangkan sekitar 114 santri. Kemarin 80 santri, tadi ada 34 santri," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (3/11).

Para santri itu dipulangkan dari tempat isolasi dengan diantar oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut ke puskesmas asal santri tinggal. Sementara keluarga diperbolehkan menjemput di puskesmas itu. 

"Jadi santri habis isolasi tak ke pesantren lagi, tapi diantarkan langsung sesuai dengan prosedur yang ada," kata dia.

Nasrul menyebutkan, masih ada 49 orang dari lingkungan pesantrennya yang masih diisolasi. Sebab, mereka belum selesai pemantauan. Namun, dia memastikan, kondisi 49 orang itu dalam keadaan sehat. 

Sementara itu, kegiatan di pesantren juga telah dihentikan sementara waktu. Santri yang telah dipastikan negatif dan selesai menjalani karantina di lingkungan pesantren, juga telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. 

"Saat ini di pesantren hanya ada santri putri yang masih menjalani karantina. Dijadwalkan besok selesai dan bisa dipulangkan. Kalau santri putra sudah dipulangkan semua Jumat kemarin," ujar dia. 

Nasrul mengatakan, total kasus terkonfirmasi di pesantrennya berjumlah 163 orang, di mana tujuh orang merupakan pengurus pesantren dan sisanya adalah santri. Tak ada penambahan kasus lagi sejak akhir pekan lalu.

"Keluarga santri yang sempat kontak erat juga sudah di-tracing, tak ada yang terkonfirmasi," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, santri positif Covid-19 yang diperbolehkan pulang telah menjalani isolasi selama 10 hari. Para santri diperbolehkan pulang setelah melalui pengecekan rontgen dan pemeriksaan laboratorium.

"Sesuai panduan Kemenkes, swab itu hanya di awal saja untuk pasien tanpa gejala. Setelah itu di-rontgen dan lab, kalau bagus ya boleh pulang," kata dia.

Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada penambahan kasus dari lingkungan pesantren di Kecamatan Pangatikan itu. Namun, pihaknya mengingatkan, agar warga di lingkungan dan sekitar pesantren itu, tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. 

"Jadi bukan hanya di pesantren, tapi berlaku untuk semua pihak. Kalau kita menjaga protokol kesehatan dengan baik, Insya Allah tak akan tertular," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement