REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Dua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) di wilayah eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah, menyatakan dukungannya terhadap Sandiaga Uno sebagai Ketua Umum DPP PPP dalam muktamar pada tahun ini. Sandiaga dinilai mampu mengangkat suara PPP pada pemilu mendatang.
Ketua DPC PPP Kabupaten Blora, Abu Nafi mendukung pencalonan Sandiaga Uno karena dinilai bisa membawa PPP menjadi partai yang besar dan disegani semua pihak ke depannya. "Beberapa pengurus DPC PPP di daerah lain juga mengisyaratkan dukungannya terhadap Sandiaga," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan Sandiaga juga memiliki popularitas yang tidak perlu diragukan karena setelah Pilpres 2019, banyak yang mengenal sosok calon Wakil Presiden tersebut. Di samping itu, Sandiaga juga sebagai tokoh muda yang memiliki penampilan menarik sehingga kelak bisa menjadi daya tarik bagi pemilih di kalangan milenial.
Abu Nafi melanjutkan, terlebih lagi dukungan dari kelompok milenial merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan PPP saat ini. Dukungannya terhadap sosok Sandiaga Uno, menurut dia, tidak ada kepentingan lain karena dirinya sudah tua.
"Di penghujung usia saya, ingin melihat panji-panji PPP berkibar dengan megah dan disegani semua pihak. Saya juga minta maaf terhadap para kandidat internal tentang sikap saya ini," ujarnya.
Terkait dengan sosok Sandiaga yang bukan kader PPP, kata dia, tidak ada persoalan karena PPP dinilai membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mengangkat suara pada pemilu mendatang. "Hal terpenting saat ini adalah memilih untuk kebaikan demi kepentingan partai yang lebih besar. Jangan sampai suara PPP pada Pemilu 2024 justru makin menurun," ujarnya.
Sebelum di PPP, dia juga menjadi salah satu pihak yang melahirkan PKB Blora pada tahun 1998. Ketika Sandiaga yang merupakan kader Partai Gerindra masuk ke PPP, menurut Abu Nafi, sah-sah saja.
Dukungan senada juga diungkapkan Ketua DPC PPP Kabupaten Kudus Ulwan Hakim. Ketika calon kuat dari kader internal partai tidak ada, menurut dia, pencalonan Sandiaga Uno juga akan didukung.
"Selain dikenal banyak orang, dia juga tokoh muda, santun, dan secara keuangan juga tidak perlu diragukan ketika harus memimpin partai yang memang membutuhkan dana yang tidak sedikit," ujarnya.
Diakuinya secara aturan memang harus diubah. Namun, ketika muktamirin menyetujui adanya perubahan aturan, tentunya juga akan disetujui agar tokoh muda tersebut bisa dicalonkan agar kelak DPP PPP lebih mendukung kepengurusan partai hingga tingkat paling bawah.
Ketika menemui kader saat menggelar pendidikan politik, dia mengakui pernah menyodorkan sejumlah nama, ternyata sosok yang paling dikenal dan mudah diingat adalah Sandiaga Uno.
Munculnya sejumlah nama eksternal dalam bursa kandidat Ketua Umum dalam Muktamar PPP yang akan digelar akhir Desember 2020 mulai menuai reaksi dari kalangan kader akar rumput.
Beberapa nama dari eksternal PPP yang digadang-gadang akan bertarung dalam bursa ketua umum adalah Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawangsa, dan Saifulah Yusuf.
Selain itu, muncul pula nama kader internal, seperti Arwani Thomafi yang menjabat Ketua Fraksi PPP MPR RI hingga Gus Taj Yasin Maemoen yang juga Wakil Gubernur Jateng di bursa pencalonan.