Rabu 04 Nov 2020 04:49 WIB

Austria Kerahkan 1.000 Polisi Buru Pelaku Penembakan Wina

Polisi Austria dilaporkan melakukan beberapa penangkapan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Petugas keamanan berjaga setelah terjadi serangan teror di ibu kota Austria pada Senin malam (
Foto: Anadolu Agancy
Petugas keamanan berjaga setelah terjadi serangan teror di ibu kota Austria pada Senin malam (

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Austria telah mengerahkan setidaknya seribu polisi untuk memburu pelaku penembakan di Wina. Mereka dilaporkan telah melakukan beberapa penangkapan.

Dilaporkan laman Deutsche Welle, sejauh ini otoritas Austria belum mengetahui berapa orang yang terlibat dalam aksi penembakan di Wina. Namun, satu pelaku telah tewas ditembak oleh polisi. Dia adalah pria berusia 20 tahun berkewarganegaraan ganda Austria dan Makedonia Utara.

Baca Juga

Menurut Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer, pelaku yang tewas itu pernah dihukum pada April 2019 karena mencoba melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Kepolisian telah melakukan penggeledahan di apartemen pelaku tersebut.

Polisi pun menggeledah 15 properti lainnya dan melakukan beberapa penangkapan. Negara tetangga Austria seperti Jerman dan Republik Ceko telah memperketat pemeriksaan perbatasan. Hal itu guna mengantisipasi masuknya para pelaku yang belum tertangkap ke negara mereka.

Sejauh ini, empat orang telah dilaporkan tewas akibat aksi penembakan di enam lokasi di Wina. Mereka terdiri dari dua wanita dan dua pria. Sementara itu, tujuh korban lainnya berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Kanselir Austria Sebastian Kurz telah menyerukan persatuan pasca-insiden penembakan. Dia menuding terorisme Islam hendak memecah belah masyarakat di sana melalui serangan tersebut.

"Kita harus sadar bahwa ini bukanlah konflik antara Kristen dan Muslim atau antara warga Austria dan migran. Musuh kita, terorisme Islam, tidak hanya ingin menyebabkan kematian dan penderitaan, tetapi juga ingin memecah belah masyarakat kita," kata Kurz dalam pidato yang disiarkan pada Selasa (3/11).

Kurz bersumpah bahwa Austria akan mempertahankan demokrasi, hak-hak fundamental, dan cara hidup liberal. "Kita tidak akan pernah membiarkan kebencian ini berkembang," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement