REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Wina, Selasa (3/11). Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, menyatakan sedikitnya satu teroris Islam terlibat dalam aksi yang membunuh tiga orang.
Laporan yang dikeluarkan melalui Kantor Berita ISIS Amaq menyatakan, sebuah gambar dan video dirilis untuk menunjukkan pria bersenjata yang melakukan pembunuhan itu. Gambar yang dirilis di Telegram menunjukkan seorang pria berjanggut bernama Abu Dagnah Al-Albany.
Nama Albany biasanya digunakan untuk menyebut seseorang yang berasal dari Albania. Pernyataan itu tidak mengidentifikasi pria itu dengan nama lain.
Al-Albany telah menyerang kerumunan di Wina tengah pada Senin (2/1) dengan pistol dan senapan mesin sebelum ditembak mati oleh polisi. Dalam foto tersebut, Albany membawa pistol, senapan mesin, dan parang serta mengenakan cincin bertuliskan "Muhammad adalah utusan Allah".
Amaq memposting video Albany beberapa menit kemudian saat dia bersumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi. Dia berbicara menggunakan bahasa Arab di video itu.
Pejabat Austria telah mengidentifikasi penyerang sebagai Kujtim Fejzulai, seorang warga negara ganda Austria dan Makedonia Utara. Dia telah dijatuhi hukuman 22 bulan penjara pada April 2019 karena berusaha melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Pria bersenjata yang dibunuh oleh polisi beberapa menit setelah melepaskan tembakan di bar yang ramai ini telah dibebaskan dari penjara kurang dari setahun yang lalu.