REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Inter Milan harus pulang dengan tangan hampa dalam lawatan ke markas Real Madrid pada laga ketiga babak penyisihan Grup B Liga Champions, Rabu (4/11) dini hari WIB. Meski sempat menyamakan kedudukan usai tertinggal dua gol, La Beneamata akhirnya mesti mengakui keunggulan tuan rumah, 2-3.
Laga baru berjalan 33, Los Blancos sudah mampu unggul dua gol lewat torehan Karim Benzema pada menit ke-25 dan Sergio Ramos pada menit ke-33. Benzema sukses memanfaatkan kesalahan operan dari Achraf Hakimi, sedangkan Ramos berhasil menanduk bola hasil umpan dari Toni Kroos.
4 - Real Madrid are winless in their last four @ChampionsLeague League matches (D1 L3), their worst run since September 2006 when they went five without a win, a run which featured Zinedine Zidane’s last ever Champions League appearance. Defiance. pic.twitter.com/ZbqL4d0ZEV
— OptaJose (@OptaJose) November 3, 2020
Namun, sebelum babak pertama usai, Inter Milan berhasil membalas, tepatnya via gol dari Lautaro Martinez pada menit ke-35. Saat laga memasuki babak kedua, Inter Milan sebenarnya bisa menyamakan kedudukan lewat gol dari Ivan Perisic pada menit ke-68.
Kendati begitu, upaya Inter Milan membawa pulang, setidaknya satu poin, di laga ini buyar usai dua pemain pengganti Madrid memastikan kemenangan juara bertahan La Liga tersebut.
Lewat sebuah serangan balik, Vicinius merangsek di sisi kanan pertahanan Inter Milan dan berhasil mengirimkan umpan ke kotak penalti I Nerazzurri. Rodrygo, yang menerima umpan tersebut, begitu leluasa dan sempat menahan bola hingga akhirnya melepaskan tendangan keras kaki kanan dari dalam kotak penalti.
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, menyebut, dari segi performa, para penggawa La Beneamata sudah tampil maksimal. Bisa menyamakan kedudukan saat tampil di kandang Real Madrid, tutur Conte, merupakan sebuah pencapaian besar. Sayangnya, penampilan apik ini tidak disertai dengan perhatian terhadap detail-detail dalam permainan.
''Kami kebobolan gol ketiga dan mendapatkan hasil yang tidak layak setelah penampilan yang kami tunjukan. Namun, laga ini menunjukan detail kecil bisa mengubah hasil di pertandingan. Dalam skenario permainan terbuka, kami seharusnya bisa lebih meningkatkan intensitas saat melakukan pressing. Pada pemain harus sadar, detail-detail kecil seperti ini bisa menentukan laga,'' tutur Conte seperti dilansir Football Italia, Rabu (4/11).
Di pentas Liga Champions musim ini, langkah finalis Liga Europa musim lalu itu begitu tersendat. Bahkan, saat babak penyisihan Grup B sudah berada di tengah jalan, La Beneamata belum pernah memetik satu pun kemenangan. Dari tiga laga, Inter Milan mengemas dua hasil imbang dan satu kali kalah serta terpuruk di dasar klasemen dengan raihan satu poin.
Kendati begitu, Conte masih yakin, anak-anak asuhnya bisa memanfaatkan tiga laga tersisa untuk bisa lolos ke babak 16 besar. ''Masih ada tiga partai lagi dan sembilan poin yang bisa didapatkan. Tim ini telah menunjukan bisa bersaing denga tim lain. Dengan sedikit keberuntungan, kami bisa mendapatkan hasil yang kami harapkan dan tidak hanya penampilan yang bagus. Kami masih harus bekerja keras dan meningkakan kembali kepercayaan diri kami. Kami sudah berada di trek yang tepat, tapi terkadang detail kecil benar-benar bisa merusak segalanya,'' kata eks pelatih timnas Italia tersebut.