Rabu 04 Nov 2020 10:17 WIB

Kemenhub dan JICA Latih Kewirausahaan Warga Patimban

Menhub berencana akan ada kerja sama dari para perusahaan dengan membentuk koperasi.

Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) mengadakan program pelatihan kewirausahaan bagi warga sekitar Pelabuhan Patimban.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) mengadakan program pelatihan kewirausahaan bagi warga sekitar Pelabuhan Patimban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) mengadakan program pelatihan kewirausahaan bagi warga sekitar Pelabuhan Patimban yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Program ini dilakukan secara bertahap dan dirasakan sangat bermanfaat bagi warga seperti nelayan, petani dan para pedagang disekitar Pelabuhan Patimban.

“Selain kita fokus terhadap penyelesaian pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1 (satu) yang ditargetkan dapat selesai pada November 2020, pelaksanaan program pelatihan bagi masyarakat di sekitar Pelabuhan Patimban juga dirasa sangat baik. Jadi, masyarakat sekitar seperti para nelayan, petani dan pedagang bisa menambah pengetahuan dan keterampilan yang dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan soft-skill bagi masyarakat yang ingin berwirausaha maupun menjadi tenaga kerja di pelabuhan,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo di Jakarta, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/11).

photo
Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) mengadakan program pelatihan kewirausahaan bagi warga sekitar Pelabuhan Patimban - (Humas Ditjen Hubla)

Agus mengatakan, program pelatihan ini telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 dan dilakukan secara bertahap. “Sampai saat ini, dari pelatihan yang diberikan jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 2.321 orang yang terdiri dari 1.517 nelayan dan 1.765 warga lainnya,” ucap  Agus.

Adapun program pelatihan yang telah dilaksanakan antara lain Pelatihan Jasa Usah Makanan (Kuliner), Pelatihan Basic Safety Training, Pelatihan Perakitan dan Pemasangan Jaring Rampus Kecil, Pelatihan Pengelasan, Pelatihan Security, Pelatihan Pengoperasian Forklift, Pelatihan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), dan Pelatihan Cleaning Service.

“Masih terdapat 4 (empat) pelatihan lagi yang belum dilaksanakan, yaitu Pelatihan Urban Farming, Pelatihan Tiga Jenis Produk Daging Sapi, Pelatihan Pengembangan Usaha Food Court dan Pelatihan Budidaya Lele,” katanya.

Pada kesempatan lain, seorang mantan petani serabutan, Dedi Bin Taskana, menyambut baik dan merasakan manfaat dari pelatihan TKBM. Menurutnya, pelatihan TKBM yang telah diikuti dan Sertifikat SIO Rigger yang diberikan sangat bermanfaat karena lulusan pelatihan kewirausahaan ini dapat diterima bekerja di Pelabuhan Patimban. 

"Pelatihan ini sangat bermanfaat terutama bagi warga yang masih muda seperti saya. Harapannya warga yang lainnya juga bisa bekerja di Patimban," ucap Dedi. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke Pelabuhan Patimban, Sabtu (31/10), telah bertemu dan mendengar aspirasi para nelayan di sekitar proyek pelabuhan Patimban. Menhub berencana, nantinya akan ada kerja sama dari para perusahaan dengan membentuk koperasi usaha bersama untuk nelayan dan ada bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15 GT supaya nelayan bisa melaut lebih jauh. Hal itu disambut baik oleh para Nelayan di sekitar Pelabuhan Patimban yang sempat bertemu dengan Menhub pada saat peninjauan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement