Rabu 04 Nov 2020 10:18 WIB

Di Puncak Popularitas Bagong: Ki Seno Nugroho Tutup Usia

Sosok dalang inovatif Ki Seno Nugroho tutup usia pada Selasa (3/11) malam.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana rumah duka dalang Ki Seno Nugroho di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11). Dalang Ki Seno meninggal di usia 48 tahun  di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada Selasa (3/11) malam. Ki Seno juga dikenal dengan dalang milenial, karena banyak penontonnya anak muda saat pentas. Saat pandemi Covid-19 Ki Seno sering tampil secara virtual untuk penggemarnya.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Suasana rumah duka dalang Ki Seno Nugroho di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11). Dalang Ki Seno meninggal di usia 48 tahun di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada Selasa (3/11) malam. Ki Seno juga dikenal dengan dalang milenial, karena banyak penontonnya anak muda saat pentas. Saat pandemi Covid-19 Ki Seno sering tampil secara virtual untuk penggemarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabar duka menyelimuti dunia seni, khususnya pedalangan Yogyakarta. Salah satu dalang muda, Ki Seno Nugroho, meninggal dunia pada Selasa (3/11) malam sekitar pukul 22.15 di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Sleman, Aji Wulantara, mengatakan bahwa Ki Seno Nugroho merupakan sosok dalang muda yang inovatif. Ia berpendapat, Ki Seno mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan zaman yang ada.

Baca Juga

"Kegiatannya, profesinya, dan wayang kulitnya bisa diterima seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, muda, dan orang tua," kata Aji, Rabu (4/11).

photo

Keterangan foto: Suasana rumah duka dalang Ki Seno Nugroho di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11). Dalang Ki Seno meninggal pada usia 48 tahun di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada Selasa (3/11) malam. Ki Seno juga dikenal dengan dalang milenial karena banyak penontonnya anak muda saat pentas. Saat pandemi Covid-19, Ki Seno sering tampil secara virtual untuk penggemarnya. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Aji menilai, popularitas Ki Seno merupakan gambaran kebangkitan wayang kulit, utamanya wayang kulit Yogyakarta. Sebab, selama ini, ia memandang, beberapa dalang gaya Solo mampu memberikan sebuah atraksi yang jauh lebih inovatif.

Kehadiran Ki Seno Nugroho dengan inovasinya, menurut Aji, menunjukkan, pedalangan Yogyakarta mampu beradaptasi dengan zamannya. Dalang Yogyakarta pun bisa bersaing tidak cuma secara nasional, tapi internasional.

Menurut Aji, apa yang selama ini sudah dilakukan Ki Seno Nugroho harus menjadi contoh bersama. Ia berharap, dalang-dalang Yogyakarta khususnya, dan Indonesia umumnya, mampu mencontoh jejak Ki Seno Nugroho.

"Agar tumbuh seni yang baru, sehingga wayang kulit akan tetap eksis sebagai warisan budaya dunia yang tetap dipertahankan komunitas," ujar Aji.

photo

  • Keterangan foto: Suasana rumah duka dalang Ki Seno Nugroho di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11). Dalang Ki Seno meninggal pada usia 48 tahun di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada Selasa (3/11) malam. Ki Seno juga dikenal dengan dalang milenial karena banyak penontonnya anak muda saat pentas. Saat pandemi Covid-19, Ki Seno sering tampil secara virtual untuk penggemarnya. - (Wihdan Hidayat / Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement