REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Jutaan warga Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara pada pemilihan presiden (pilpres) di perpustakaan, sekolah, dan arena lain di tengah pandemi, Selasa (3/11) waktu setempat. Sejauh ini pemungutan suara berjalan lancar dan tertib tanpa memungkiri ketegangan mendalam antara kedua calon yang paling terpolarisasi dalam sejarah AS ini.
Masker yang dikenakan oleh sebagian besar pemilih serta pemandangan toko-toko ditutup rapat di pusat kota merupakan pengingat akan dua masalah besar yang menentukan pilpres 2020. Pandemi yang masih melanda beberapa negara bagian terkadang disusupi dengan protes rusuh terhadap kebrutalan polisi dan rasisme.
FBI dan kantor jaksa agung New York membuka penyelidikan terhadap ajakan anonim untuk tidak memilih. Selain itu, seorang hakim federal meminta Layanan Pos AS untuk melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas di seluruh negeri untuk surat suara yang tidak terkirim dan segera mengirimkannya ke kantor pemilihan untuk dihitung.
Namun demikian, hanya sedikit gangguan yang dilaporkan di TPS sepanjang Selasa. Sebab kelompok kebebasan sipil dan penegak hukum bersiaga tinggi.