REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Anggota House of Representative Amerika Serikat (AS) Ilhan Omar berhasil mempertahankan kursinya di Kongres. Pada Rabu (4/11) CNN melaporkan Muslimah Amerika itu itu mengalahkan penantangnya dari Partai Republik.
Omar menjadi anggota parlemen terkenal di periode pertamanya di Washington. Pada kampanye tahun ini ia ditantang Lacy Johnson yang berhasil mengumpulkan banyak uang untuk mengakhiri masa jabatan Omar.
Pada Mei lalu Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungannya pada Johnson. Pasalnya Johnson akan membantu kampanye Trump sendiri.
Juru bicara kampanyenya pernah mengatakan dukungan Trump pada Johnson meningkatkan penggalangan dana. Dalam wawancaranya di CNN bulan Februari lalu, Johnson mengakui ia menghadapi kampanye yang sulit.
"Kesempatan saya realistis, tapi mari jujur, sama realistisnya dengan usaha saya untuk mendaki gunung Everest atau berjalan di atas tali di antara dua Gedung World Trade Center, saya tidak membohongi diri saya sendiri dengan tugas yang sulit dihadapan saya," kata Johnson saat itu.
Bersama anggota House Rashida Talib dari Michigan, Omar mencetak sejarah sebagai perempuan muslim pertama yang duduk di Kongres.
Ia menarik pendukung yang setia karena posisinya yang cenderung ke kiri dan vokal terhadap agenda-agenda progresif. Di sisi lain Omar menjadi target kritikan baik dari anggota kongres Partai Demokrat maupun dari Trump.
Omar juga sempat memiliki masalah dengan partainya sendiri di Kongres. Ketua House of Representative Nancy Pelosi dan pemimpin-pemimpin Kongres dari Partai Demokrat meminta Omar meminta maaf atas komentarnya yang cenderung 'anti-semit'.
Setelah mendapat tegur, Omar pun meminta maaf dan mulai berhati-hati. Keputusannya untuk maju kembali mendapat dukungan dari pemimpin-pemimpin Partai Demokrat dari berbagai kubu termasuk Nancy Pelosi dari sayap moderat dan Senator Bernie Sanders dari kelompok progresif.