REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 396 warga yang melanggar protokol kesehatan di kawasan perbatasan Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/11), menjalani swab test Covid-19 dalam operasi Swab Hunter pasca libur panjang dan cuti bersama 2020.
"Jadi, tadi yang diswab adalah warga yang melanggar protokol kesehatan atau tidak bermasker dan ada yang memang diundang oleh pihak kelurahan atau kecamatan karena mereka tinggal di wilayah perbatasan Surabaya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto.
Ia merinci hasil operasi tadi pagi yang digelar di sembilan kecamatan itu. Untuk di Kecamatan Gunung Anyar yang lokasinya di Jalan Wiguna berhasil melakukan swab test sebanyak 81 orang.
Sedangkan di Kecamatan Pakal yang diletakkan di Kantor Kelurahan Benowo melakukan swab test sebanyak 40 orang, dan di Kecamatan Jambangan di Masjid Darussalam melakukan tes swab kepada 39 orang.
Selanjutnya, di Kecamatan Gayungan di Balai RW 04 Jalan Dukuh Menanggal XI No. 21 melakukan swab test kepada 35 orang. Lalu di Kecamatan Karang Pilangdi Pasar Karang Pilang dan berhasil melakukan swab test sebanyak 63 orang.
Kemudian di Kecamatan Bulak disatukan dengan Kecamatan Kenjerandi depan kantor BPWS dan berhasil melakukan swab test sebanyak 67 orang.
Lalu di Kecamatan Lakarsantridi kantor Kelurahan Lidah Kulon berhasil melakukan tes sebanyak 51 orang, dan di Kecamatan Benowodi kantor Kelurahan Romokalisari melakukan tes 20 orang.
"Jadi, khusus tadi pagi saja, operasi Swab Hunter Perbatasan itu sudah melakukan tes swab kepada 396 orang. Operasi ini akan dilanjutkan nanti sore hingga malam hari di beberapa tempat, sehingga jumlahnya pasti akan bertambah lagi," katanya.
Mantan Kasatpol PP Surabaya ini juga menjelaskan bahwa operasi ini digelar karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin memastikan tidak ada transmisi penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, operasi ini untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kawasan perbatasan.
Oleh karena itu, ia terus mengajak kepada semua pihak, terutama warga Kota Surabaya untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun kasus Covid-19 di Surabaya sudah mulai melandai.
"Jangan kendor, ayo tetap jaga protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa," ujarnya.