Kamis 05 Nov 2020 05:41 WIB

Satgas Covid-19 Terima 3 Juta Laporan Selama Libur Oktober

Jumlah orang yang dipantau di tempat wisata tembus lebih dari 1 juta

Red: Nur Aini
Wisatawan menunggang kuda sewaan mengelilingi kawasan wisata Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (31/10/2020). Dinas Pariwisata setempat memprediksi jumlah kunjungan wisata ke kawasan telaga yang berada di lereng Gunung Lawu tersebut selama lima hari masa libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama 28 Oktober-1 November sebanyak 25 ribu orang dan puncaknya terjadi pada Kamis (29/10) sebanyak 9.017 orang wisatawan.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Wisatawan menunggang kuda sewaan mengelilingi kawasan wisata Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (31/10/2020). Dinas Pariwisata setempat memprediksi jumlah kunjungan wisata ke kawasan telaga yang berada di lereng Gunung Lawu tersebut selama lima hari masa libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama 28 Oktober-1 November sebanyak 25 ribu orang dan puncaknya terjadi pada Kamis (29/10) sebanyak 9.017 orang wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dr Dewi Nur Aisyah mengatakan pihaknya menerima tiga juta laporan pemantauan protokol kesehatan yang masuk selama liburan pada akhir Oktober 2020.

"Selama lima hari terdapat sekitar tiga juta laporan yang masuk. Sementara jumlah orang yang dipantau di tempat wisata sebanyak 1.026.138 orang di 173.079 titik dan 407 kabupaten/kota," ujar Dewi dalam telekonferensi pers yang dipantau di Jakarta, Rabu (4/11).

Baca Juga

Dia menambahkan pada pekan sebelum libur panjang jumlah orang yang dipantau sebanyak 534.404 orang, atau terjadi kenaikan sebanyak 92,02 persen jumlah orang yang dipantau pada libur panjang. Dewi menjelaskan tren kepatuhan memakai masker pada saat libur panjang juga mengalami penurunan jika dibandingkan pekan sebelumnya.

"Contohnya tingkat kepatuhan memakai masker pada Rabu, 21 Oktober, sebesar 88,62 persen, namun pada Rabu, 28 Oktober, persentasenya sebesar 88,50 persen. Begitu juga pada Kamis, 22 Oktober, persentasenya sebesar 89,77 persen, namun pada Kamis, 29 Oktober, tingkat kepatuhan sebesar 87,73 persen," kata dia.

Dewi menambahkan tren pemakaian masker mengalami penurunan pada saat libur panjang, meski penurunan tersebut kecil. Begitu juga persentase kepatuhan dalam menjaga jarak di tempat wisata juga mengalami penurunan. Pada Rabu, 21 Oktober, tingkat kepatuhan menjaga jarak sebanyak 84,32 persen, namun pada Rabu, 28 Oktober, persentasenya turun menjadi 83,35 dari. Pada Kamis, 22 Oktober, persentasenya sebesar 84,70 persen, sementara pada Kamis, 29 Oktober, turun menjadi 79,04 persen. Pada Jumat 30 Oktober turun dari 82,57 persen pada pekan sebelumnya menjadi 81,08 persen.

Pada Sabtu, 31 Oktober, turun dari 83,31 persen dari pekan lalu menjadi 78,49 persen. Begitu juga pada Ahad, 1 November, turun dari 80,12 persen pada pekan sebelumnya menjadi 77,6 persen.

"Salah satu yang menyebabkan menurunnya kepatuhan dikarenakan banyak orang berkumpul dalam satu tempat dalam waktu bersamaan dengan jumlah banyak, dan akhirnya kemampuan untuk menjaga jarak sulit," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia mengajak masyarakat untuk menaati 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menjauhi kerumunan dimanapun berada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement