Kamis 05 Nov 2020 00:19 WIB

77,5 Persen Keluarga Hemat Pengeluaran Selama Pandemi

Sebanyak 59,7 persen memilih untuk membeli pangan yang harganya lebih murah.

Red: Ratna Puspita
Keluarga (ilustrasi). Dosen sekaligus pakar dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia (IKK-Fema) IPB University Prof Euis Sunarti mengatakan berdasarkan survei sebanyak 77,5 persen keluarga di Tanah Air menghemat pengeluaran untuk pangan selama pandemi Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Keluarga (ilustrasi). Dosen sekaligus pakar dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia (IKK-Fema) IPB University Prof Euis Sunarti mengatakan berdasarkan survei sebanyak 77,5 persen keluarga di Tanah Air menghemat pengeluaran untuk pangan selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen sekaligus pakar dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia (IKK-Fema) IPB University Prof Euis Sunarti mengatakan berdasarkan survei sebanyak 77,5 persen keluarga di Tanah Air menghemat pengeluaran untuk pangan selama pandemi Covid-19. "Sebanyak 59,7 persen memilih untuk membeli pangan yang harganya lebih murah," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/11) malam.

Di samping itu, sebesar 79,6 persen keluarga tidak mengurangi porsi makan, 76,6 persen tidak mencari informasi bantuan pangan serta pada persentase yang hampir imbang yaitu sebesar 50,6 persen tidak mengurangi jenis lauk yang dikonsumsi. "Tujuan survei ini untuk mengelaborasi strategi pangan yang dilakukan keluarga," ujar Prof Euis.

Baca Juga

Ia menjelaskan strategi coping pangan merupakan upaya yang dilakukan seseorang dalam mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan dalam mempertahankan tujuan keluarga, baik itu dalam pemenuhan konsumsi pangan, maupun mata pencaharian. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa status pendidikan responden sebagian besar berpendidikan tinggi (Diploma, S1, S2, S3) yaitu 83 persen pada survei pertama dan 74 persen di survei kedua.

Perolehan data strategi coping pangan yang dilakukan oleh responden pada bulan pertama dan kedua mengungkapkan bahwa sebagian besar responden, tepatnya 77,5 persen memilih menghemat pengeluaran untuk pangan keluarga. Pada bulan kedua, strategi pangan yang dilakukan responden tidak menunjukkan perubahan. Bahkan, terjadi peningkatan persentase yang lumayan besar untuk membeli pangan yang harganya lebih murah yaitu menjadi 69 persen.