Kamis 05 Nov 2020 05:57 WIB

Buang Air di Toilet dalam Ruangan Hadap Kiblat, Bolehkah?

Ulama menjelaskan hadits tentang larangan buang air

Ulama menjelaskan hadits tentang larangan buang air Toilet (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin
Ulama menjelaskan hadits tentang larangan buang air Toilet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Larangan menghadap kiblat saat buang hajat kecil atau besar disampaikan secara tegas oleh Rasulullah SAW dalam sejumlah haditsnya. 

عن ﺃﺑﻲ ﺃﻳﻮﺏ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ (ﺇﺫا ﺃﺗﻴﺘﻢ اﻟﻐﺎﺋﻂ ﻓﻼ ﺗﺴﺘﻘﺒﻠﻮا اﻟﻘﺒﻠﺔ ﻭﻻ ﺗﺴﺘﺪﺑﺮﻭﻫﺎ ﺑﺒﻮﻝ ﻭﻻ ﻏﺎﺋﻂ ﻭﻟﻜﻦ ﺷﺮﻗﻮا ﺃﻭ ﻏﺮﺑﻮا) ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ

Dari Abu Ayyub RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika kalian buang air jangan menghadap ke kiblat atau membelakanginya dengan kencing dan buang air besar, tapi menghadaplah ke timur atau barat". (HR Bukhari dan Muslim)

Muncul pertanyaan bagaimana jika posisi toilet di dalam rumah atau ruangan tertentu memang menghadap kiblat?  

Dari hadits di atas, para ulama mencoba untuk menjelaskan hukumnya. Menurut Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, menjelaskan dengan mengutip Imam An-Nawawi pentarjih utama dalam Mazhab Syafi'i.

Imam Nawawi menguraikan panjang lebar khilafiyyah dalam permasalahan ini. Beliau berkata:

ﻣﺬﻫﺐ اﻟﺸﺎﻓﻊ ﺃﻥ ﺫﻟﻚ ﺣﺮاﻡ ﻓﻲ اﻟﺼﺤﺮاء ﺟﺎﺋﺰ ﻓﻲ اﻟﺒﻨﻴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺳﺒﻖ ﻭﻫﺬا ﻗﻮﻝ اﻟﻌﺒﺎﺱ اﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻤﻄﻠﺐ ﻭﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻭاﻟﺸﻌﺒﻲ ﻭﻣﺎﻟﻚ ﻭﺇﺳﺤﺎﻕ ﻭﺭﻭاﻳﺔ ﻋﻦ ﺃﺣﻤﺪ

Mazhab Syafi'i mengatakan bahwa kencing menghadap kiblat adalah haram saat di tanah lapang dan boleh di dalam bangunan (kamar mandi, toilet). Ini adalah pendapat Abbas bin Abdul Muthalib, Ibnu Umar, Syu'bi, Malik, Ishaq dan satu riwayat Ahmad (Al-Majmu' 2/81-82)

Kiai Ma’ruf menjelaskan, argumen yang disampaikan dalam Mazhab Syafi'i adalah adanya penghalang antara seseorang dengan kiblat. Dalam bangunan kamar mandi dikelilingi tembok dan bangunan sehingga boleh toilet menghadap ke kiblat atau membelakanginya. Dalil dari Sahabat adalah:

ﺭﺃﻳﺖ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺃﻧﺎﺥ ﺭاﺣﻠﺘﻪ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ اﻟﻘﺒﻠﺔ ﺛﻢ ﺟﻠﺲ ﻳﺒﻮﻝ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻓﻘﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺃﻟﻴﺲ ﻗﺪ ﻧﻬﻲ ﻋﻦ ﻫﺬا ﻗﺎﻝ ﺑﻠﻰ ﺇﻧﻤﺎ ﻧﻬﻲ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ اﻟﻔﻀﺎء ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻥ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻦ اﻟﻘﺒﻠﺔ ﺷﺊ ﻳﺴﺘﺮﻙ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ ﺩاﻭﺩ ﻭاﻟﺪاﺭﻗﻄﻨﻲ ﻭاﻟﺤﺎﻛﻢ

Saya (Marwan bin Asfar) melihat Ibn Umar menghentikan hewan tunggangannya menghadap kiblat, lalu ia duduk dan kencing di belakangnya. Kami berkata: "Bukankah kencing menghadap kiblat dilarang?" Ibnu Umar menjawab: "Ya, larangan itu di tanah lapang. Jika ada penghalang antara kamu dan kiblat maka boleh" (Riwayat Abu Dawud, Daraquthni dan Al-Hakim). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement