Kamis 05 Nov 2020 05:39 WIB

Aksi Boikot Penyebab Wafatnya Istri Nabi Muhammad?

Umat Islam termasuk Istri Nabi Muhammad merasakan dampak boikot kafir Quraisy.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Aksi  Boikot Dimungkinkan Salah Satu Penyebab Wafatnya Istri Nabi Muhammad. Foto ilustrasi: Suasa kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)
Foto: Dawnofislam film
Aksi Boikot Dimungkinkan Salah Satu Penyebab Wafatnya Istri Nabi Muhammad. Foto ilustrasi: Suasa kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Aksi boikot kaum kafir Quraisy Makkah kepada klan Bani Hasyim keluarga Nabi menimbulkan sejumlah kesengsaraan. Kesengsaraan ini pun tak lepas meliputi Sayyidah Khadijah dan paman Nabi, Abu Thalib.

Meski umat Islam berada dalam solidaritas yang teguh saat aksi boikot dilakukan, namun bukan berarti umat Islam tak mengalami dampak serius dari aksi boikot yang dilakukan kaum kafir Quraisy. Klan Bani Hasyim diboikot lantaran banyak dari anggotanya yang memeluk Islam.

Baca Juga

Dalam buku Sejarah Islam yang Hilang karya Firas Al-Khateeb dijelaskan, dukungan emosional yang diberikan Sayyidah Khadijah di tahun-tahun awal Islam sungguh tak terkira bagi Nabi. Sehingga Nabi tetap teguh untuk melanjutkan dakwah di tengah-tengah penganiyaan yang terjadi pada umat Islam.

Aksi boikot yang dilakukan kaum kafir Quraisy menimbulkan dampak nyata. Bertahun-tahun umat Islam dalam klan ini tidak bisa mendapatkan makanan dan perlindungan, diiringi pula dengan kekerasan fisik hingga jatuhnya korban di kubu kelompok Muslim.

Penganiayaan ini pun dimungkinkan turut memengaruhi wafatnya istri Nabi, Sayyidah Khadijah pada 619 Masehi. Inilah salah satu kehilangan terbesar bagi Nabi Muhammad SAW. Tak lama dari itu, Abu Thalib pamannya pun wafat. Meski tak memeluk Islam, Abu Thalib kerap melindungi dakwah Nabi sehingga bukan tidak mungkin aksi boikot juga memengaruhi detik-detik masa akhir hidupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement