Kamis 05 Nov 2020 05:50 WIB

Anjuran untuk tidak Tertipu Gemerlap Dunia

Jangan melihat dunia secara zahirnya saja.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Anjuran untuk tidak Tertipu Gemerlap Dunia
Foto: Republika/Prayogi
Anjuran untuk tidak Tertipu Gemerlap Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara zahir (kasat mata), alam semesta memang berupa kenikmatan dengan pernak-pernik duniawi di dalamnya. Seorang hamba dianjurkan tidak tertipu darinya.

Ibnu Athaillah dalam kitabnya Al-Hikam berkata: “Al-akwaanu zhaahiruha ghirratun wa baathinuha ‘ibratun, fa an-nafsu tanzhuru ila zhaahiri ghirratiha, wal-qalbu yanzhuru ilaa baathini ‘ibratiha,”.

Baca Juga

Yang artinya: “Secara zahir, semesta ini merupakan tipu daya, sementara secara batin dunia adalah sebuah pelajaran. Nafsu selalu mengambil kesempatan pada zahirnya yang menipu. Sementara hati selalu memandang pada batinnya yang senantiasa memberi pelajaran.

Menurut Ibnu Athaillah, alam semesta sering membuat jiwa tertipu sebab keindahan dan kilauannya. Namun sejatinya dari sisi batin, alam semesta ini sesungguhnya adalah objek untuk diambil pelajaranya dengan dijauhi karena keburukan, kehinaan, dan kefanaannya.

Alam semesta ini indah jika dipandang, namun buruk jika direnungkan. Maka jangan melihat dunia secara zahirnya saja, dalami bentuk batin dari dunia yang penuh tipu daya ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement