REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, meyakini tim kampanyenya bisa memenangkan suara elektronal di negara bagian. Namun, dia tidak mau mengklaim kemenangan sebelum perhitungan suara selesai.
“Setelah penghitungan malam yang panjang, jelas bahwa kami memenangkan cukup banyak negara bagian untuk mencapai 270 suara elektoral memenangkan kursi kepresidenan,” kata Biden pada Rabu (4/11).
Dalam perhitungan selama hari pemilihan, belum ada kandidat capres yang meraih 270 suara elektoral untuk masuk Gedung Putih. Akan tetapi, kemenangan Biden di negara bagian Great Lakes membuatnya mendapat 264 suara elektoral yang artinya, dia hanya butuh kemenangan dari satu negara bagian apapun untuk menjadi presiden terpilih.
Namun, meski yakin suaranya cukup untuk mengantarkan ke posisi kepala pemerintahan AS, dia tidak ingin mengklaim menang. Biden tetap akan menunggu penghitungan suara selesai dilakukan.
"Saya di sini bukan untuk menyatakan bahwa kami menang, tetapi saya di sini untuk melaporkan bahwa ketika penghitungan selesai, kami yakin kami akan menjadi pemenang," ujar Biden.
Polemik terjadi ketika hasil penghitungan suara terus berubah. Sebelumnya, Pejawat Donald Trump telah mengklaim memenangkan pemilihan presiden dan bersiap melanjutkan masa jabatan periode keduanya.
"Kami akan memenangkan ini dan sejauh yang saya perhatikan, kami sudah memenangkannya," kata Trump. Dia menuduh Partai Demokrat curang dalam Pilpres dan akan membawa masalah pemilihan ini ke Mahkamah Agung.