Kamis 05 Nov 2020 07:01 WIB

Joe Biden tak Mau Klaim Menang Pilpres Meski Terus Unggul

Joe Biden hanya butuh menang satu negara bagian untuk mengantarkannya ke Gedung Putih

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Kandidat presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden
Foto: AP/Carolyn Kaster
Kandidat presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, meyakini tim kampanyenya bisa memenangkan suara elektronal di negara bagian. Namun, dia tidak mau mengklaim kemenangan sebelum perhitungan suara selesai.

“Setelah penghitungan malam yang panjang, jelas bahwa kami memenangkan cukup banyak negara bagian untuk mencapai 270 suara elektoral memenangkan kursi kepresidenan,” kata Biden pada Rabu (4/11).

Baca Juga

Dalam perhitungan selama hari pemilihan, belum ada kandidat capres yang meraih 270 suara elektoral untuk masuk Gedung Putih. Akan tetapi, kemenangan Biden di negara bagian Great Lakes membuatnya mendapat 264 suara elektoral yang artinya, dia hanya butuh kemenangan dari satu negara bagian apapun untuk menjadi presiden terpilih.

Namun, meski yakin suaranya cukup untuk mengantarkan ke posisi kepala pemerintahan AS, dia tidak ingin mengklaim menang. Biden tetap akan menunggu penghitungan suara selesai dilakukan.

"Saya di sini bukan untuk menyatakan bahwa kami menang, tetapi saya di sini untuk melaporkan bahwa ketika penghitungan selesai, kami yakin kami akan menjadi pemenang," ujar Biden.

Polemik terjadi ketika hasil penghitungan suara terus berubah. Sebelumnya, Pejawat Donald Trump telah mengklaim memenangkan pemilihan presiden dan bersiap melanjutkan masa jabatan periode keduanya.

"Kami akan memenangkan ini dan sejauh yang saya perhatikan, kami sudah memenangkannya," kata Trump. Dia menuduh Partai Demokrat curang dalam Pilpres dan akan membawa masalah pemilihan ini ke Mahkamah Agung.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement