Kamis 05 Nov 2020 09:30 WIB

Dalam Sepekan, 3 Anggota Keluarga Meninggal karena Covid-19

Keluarga di Inggris kehilangan tiga anggotanya dalam lima hari akibat Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona (ilustrasi). Inggris berhadapan dengan risiko kematian terkait Covid-19 dapat dua kali lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama pandemi pada musim dingin.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Inggris berhadapan dengan risiko kematian terkait Covid-19 dapat dua kali lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama pandemi pada musim dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, WALES -- Claire Lewis (44 tahun) secara tragis kehilangan suami, ibu mertua, dan saudara iparnya hanya dalam waktu lima hari. Ketiga warga Inggris itu meninggal lantaran Covid-19.

Sang suami, Dean (44 tahun), meninggal di rumah keluarga di Treorchy di Rhondda, South Wales, setelah melawan Covid-19. Dean meninggal selang satu hari setelah ibunya, Gladys (74), mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Royal Glamorgan, LLantrisant.

Baca Juga

Kabar duka tak selesai sampai di situ. Saudara laki-laki Dean, Darren (42 tahun), juga meninggal karena Covid-19 pada 2 November.

"Atas nama keluarga, saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang telah menawarkan bantuan kepada kami dengan cara apapun. Pesan belasungkawa juga telah kami terima, terima kasih,: kata Lewis seperti dikutip dari The Sun pada Kamis (5/11).

Kerabat dari Lewis, Alison Higgins juga telah meluncurkan kampanye penggalangan dana di laman GoFundMe. Dana yang terkumpul berhasil melampaui target dengan hampir 3.000 pound sterling atau sekitar Rp 55,9 juta.

“Ini adalah mimpi buruk yang sulit untuk dipahami. Mengetahui berapa banyak dana yang dimiliki keluarga, rasanya tepat kita hadir untuk membantu,” kata Higgins untuk pengantar penggalangan dana tersebut.

Dr David Miller, dari Pusat Medis Forest View, Treorchy, juga telah membantu keluarga tersebut. "Kejadian ini pasti membuat keluarga yang ditinggalkan merasa hancur. Saya pun berharap kita akan menangani pandemi ini dengan serius,” kata dia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan, kematian terkait Covid-19 dapat dua kali lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama pandemi pada musim dingin. Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato di Parlemen dalam upayanya menarik dukungan dari parlemen untuk memberlakukan karantina nasional selama empat pekan.

Menurut, Johnson 'tidak alternatif' selain memberlakukan karantina untuk menghindari petaka tersebut. Pada Senin (2/11), BBC melaporkan sebelum meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, Johnson menyebut bahwa ia 'memilih opsi yang benar dari setiap pilihan yang memungkinkan'.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement