Kamis 05 Nov 2020 12:51 WIB

Kasus Covid-19 AS Melonjak di Tengah Pilpres AS

Tercatat ada sekitar 10.591 kasus Covid-19 baru di AS.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Amerika Serikat mencatat rekor harian kasus Covid-19 pada Rabu (4/11). Menurut hitungan Reuters, ada sedikitnya 102.591 kasus Covid-19 baru.

Sembilan negara bagian yang mencatat rekor lonjakan harian Covid-19 pada Rabu yakni, Colorado, Idaho, Indiana, Maine, Michigan, Minnesota, Pulau Rhode, Washington serta Wisconsin. Pandemi berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan Amerika, termasuk rekor jumlah pemilih yang memberikan suaranya pada pilpres Selasa yang hasilnya belum diputuskan.

Baca Juga

Selain lonjakan kasus, rawat inap rumah sakit juga mencapai 50 ribu untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada Selasa. Dakota Utara melaporkan hanya enam tempat tidur ICU pada Rabu. Wilayah ini menjadi satu dari 14 negara bagian yang melaporkan rekor jumlah pasien rawat inap COVID-19.

Rawat inap merupakan metrik utama, sebab tidak berpengaruh pada jumlah tes yang dilakukan. Proporsi tes kembali positif lebih besar dari 50 persen di Dakota Selatan dan 40 persen lebih di Iowa dan Wyoming.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa tingkat lebih dari 5 persen mengkhawatirkan, sebab mengindikasikan penularan komunitas yang tak terdeteksi. Amerika Serikat kini mengalami rata-rata kematian 850 sehari, naik dari 700 bulan lalu.

Illinois

Wabah Covid-19 menghantam secara dahsyat di Amerika Serikat Barat Tengah, berdasarkan kasus per kapita dalam beberapa pekan terakhir. Illinois mengkonfirmasi 48.579 kasus dalam tujuh hari terakhir, lebih tinggi dari negara bagian lainnya.

Texas, yang jumlah penduduknya dua kali lipat lebih banyak, mencatat 47.932 kasus. Sementara, California dan Florida masing-masing melaporkan sekitar 30 ribu kasus.

Sebelumnya AS mencatat rekor 100.233 kasus harian Covid-19 pada 30 Oktober, jumlah tertinggi yang yang pernah dilaporkan dari seluruh dunia.

sumber : Reuters/antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement