REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syariat telah memerintahkan kita untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaan kita kepada apa yang kita miliki. Bagaimana agar cinta kita kepada Baginda Muhammad terus terpelihara?
Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Qur'an, Bandung, Ustadz Teguh Turwanto memberikan tiga cara bagaimana agar semakin cinta kepada Rasulullah. Berikut beberapa tips agar kita semakin cinta kepada Rasulullah SAW.
Pertama, ingatlah selalu ajaran Islam yang mulia ini tak lepas dari sosok pembawa risalah dan sang suri tauladan, yakni Nabi Muhammad SAW. Karena beliaulah ajaran Islam ini sampai pada kita.
"Perjuangan Rasulullah SAW demi agama ini bukanlah perjuangan yang mudah," katanya.
Ustadz Teguh mengatakan, sudah beberapa kali kaum kafir ingin membunuh Rasulullah. Namun, manusia berhati nan mulia itu tetap berpegang teguh pada agama-Nya, meskipun banyak juga tawaran duniawi dari orang kafir seperti tawaran jabatan, harta, dan wanita. Akan tetapi Rasulullah dengan tegas menolaknya.
"Jalan dakwah ini jauh lebih berharga daripada hal dunia," katanya.
Ustadz Teguh menegaskan, ada rasa haru, bahagia, bangga, dan pasti bersyukur ketika kita mendalami kisah dakwah beliau. Mulai dari perjuangan beliau SAW di mekkah sampai di Madinah yang pada akhirnya Islam menjadi super power. Keimanan pada Allah SWT berada dibalik keteguhan Rasulullah.
Kedua, ingatlah selalu begitu dahsyatnya cinta beliau kepada umatnya. Hidupnya penuh dedikasi kepada umat, waktunya habis untuk memikirkan kemaslahatan umatnya.
Berjuang untuk umat, mengorbankan air mata dan darah, bahkan nyawa dipertaruhkannya untuk umat. Sampai di ujung hayatnya, umat yang jadi prioritas perhatiannya.
"Di akhirat pun, umat yang beliau cari untuk diberikan syafaatnya. Cintanya benar-benar tulus kepada umat," katanya.
Ketiga, tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah. Mustahil kita dapat mencintai dan menyayangi Rasulullah SAW jika kita tidak mengenalnya dengan baik.
Orang yang mengenal baik Rasulullah SAW jika dia adalah kawan maka akan semakin menambah eratnya pertemanan. Jika dia lawan yang selalu membenci Rasulullah, maka akan berubah menjadi sahabat yang setia.
Jika dia tidak beriman, maka akan berubah menjadi beriman kepada beliau. Jika dia belum cinta atau kurang cinta maka akan semakin cinta kepada beliau. Maka membaca dan mempelajari sirah Nabi adalah keharusan.
Karena lewat sirah tersebutlah kita dapat mengenal Rasulullah lebih dekat dan selalu ingat bagaimana dahsyatnya cinta beliau kepada umat dan bagaimana dahsyatnya perjuangan beliau dalam berdakwah. "Sehingga dengannya kita dapat meneladani dakwah dan perjuangan beliau," katanya.