Kamis 05 Nov 2020 15:00 WIB

Emiten Pelayaran Andalkan Bisnis Kapal Curah di Masa Pandemi

Sektor jasa angkutan laut ikut terdampak pandemi Covid-19.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Jasa Angkutan Laut, PT Pelita Samudera Shipping Tbk membukukan pendapatan sebesar 51,2 juta dolar AS pada kuartal tiga 2020. Adapun realisasi pendapatan mengalami penurunan sebesar tujuh persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Pelita Samudera Shipping Alex Iriawan Ibarat mengatakan pendapatan perusahaan didorong segmen bisnis kapal curah besar atau Mother Vessel yang tumbuh double digit. Hal ini mendorong laba bersih perusahaan senilai 8,2 juta dolar AS pada kuartal tiga 2020.

Baca Juga

“Pendapatan yang cukup stabil sebagian besar dari kenaikan volume MV sebesar 49 persen menjadi 1,2 juta metrik ton dari periode yang sama tahun lalu sebesar 782 ribu metrik ton. Total pencapaian volume pengangkutan per 30 September 2020 sebesar 18,8 juta metrik ton untuk segmen TNB, FLF dan MV,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/11).

Kemudian kinerja perusahaan juga didorong dari pendapatan sewa berjangka mengalami kenaikan sebesar 54 persen menjadi 10,3 juta dolar AS dari 6,7 juta dolar AS. Selanjutnya tarif angkutan rata-rata juga mengalami peningkatan sebesar 12 persen menjadi 2,72 dolar AS per metrik ton pada kuartal tiga 2020 dari 2,42 dolar AS per metrik ton pada kuartal tiga 2019.

perusahaan juga berhasil mengendalikan beban pokok pendapatan secara berkelanjutan, mengalami penurunan sebesar dua persen menjadi 40,8 juta dolar AS dari 41,6 juta dolar AS. Perusahaan membukukan Earnings before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar 18,2 juta dolar AS, memperkuat EBITDA margin sebesar 37 persen atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 34 persen.

Adapun total aset sebesar 149,5 juta dolar AS atau naik sebesar empat persen dari 143,2 juta dolar AS pada akhir 2019. Kemudian total ekuitas juga mengalami kenaikan sebesar tiga persen menjadi 91,3 juta dolar AS dari 88,6 juta dolar AS pada akhir 2019 dan posisi kas dan setara kas per 30 September 2020 sebesar 18,5 juta dolar AS atau naik sebesar 440 persen dari 8,2 juta dolar AS per December 2019.

“Operasional perusahaan pada kuartal III 2020 berhasil lebih baik kendati di tengah pandemi Covid-19 dengan pencapaian komposisi kontrak jangka panjang vs kontrak spot, masing-masing 95 persen vs 5 persen untuk FLF 86 persen vs 14 persen untuk TNB dan 55 persen vs 45 persen untuk MV. Perpanjangan kontrak jangka panjang pengangkutan batubara dan multi kargo serta kontrak baru, per September 2020 PSSI mengamankan kontrak sebesar 101 juta dolar AS,” jelasnya.

Dari sisi serapan belanja modal sebesar 4,7 juta dolar AS per September 2020 sebagian besar untuk perbaikan dan pemeliharaan kapal atau docking yang banyak dilakukan pada semester pertama 2020, sehingga dapat mengejar permintaan volume pengangkutan pada semester kedua 2020. 

“Sebagai bagian dari strategi ekspansi armada, perusahaan merencanakan pembelian 1 unit kapal MV Supramax yang ke tujuh pada akhir kuartal IV 2020 atau pada awal 2021. Perusahaan  juga akan tetap fokus pada berbagai inisiatif penghematan biaya dengan terus menjaga likuiditas dan permodalan yang sehat, target diversifikasi kargo selain pengangkutan batubara serta mengejar pasar internasional,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement