REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini dilakukan dengan mengerahkan semua elemen yang ada dalam pencegahan dan penanganan bencana.
''Sesuai arahan dari provinsi, maka kami siap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Kamis (5/11). Caranya berkoordinasi dengan semua pihak, mulai dari relawan penanggulangan bencana dan aparat TNI/Polri.
Hal ini menyikapi Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 Tingkat Provinsi Jabar di Kota Bandung, Rabu (4/11) lalu. Apel tersebut menyusul diterbitkannya Kepgub Jabar tentang siaga darurat bencana hidrometeorologis di daerah Provinsi Jawa Barat terhitung 1 Nopember 2020 hingga 31 Mei 2021.
Menurut Zulkarnain, potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi misalnya angin kencang, banjir, dan longsor. Di mana sebagian wilayah kota dipetakan sebagai daerah rawan bencana tersebut.
Karena itu Zulkarnain mengungkapkan, peningkatan kewaspadaan menghadapi bencana harus ditingkatkan. Sehingga ketika terjadi bencana semua pihak bisa dengan cepat merespon dan menanggulanginya.
Rencananya lanjut Zulkarnain, apel kesiapsiagaan menghadapi bencana tingkat Kota Sukabumi akan digelar pada Sabtu, 7 November 2020 mendatang. Momen ini menjadi sarana memperkuat kesiapasiagaan menghadapi bencana baik dari sisi personel maupun sarana dan prasarana.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, kesiapsiagaan menghadapi bencana memang harus digencarkan. Terlebih pads saat ini intensitas hujan cukup tinggi dan rawan menyebabkan bencana.
''Kami akan optimal menyiapkan segala upaya dan kemampuan menghadapi bencana hidrometeorologi,'' kata Fahmi. Upaya ini dengan melibatkan unsur BPBD, relawan bencana, dan isntansi terkait lainnya baik Polri dan TNI.