REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta orang pada Agustus 2020 atau 7,07 persen terhadap jumlah angkatan kerja (Tingkat Pengangguran Terbuka/ TPT). Angka tersebut naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dengan TPT 5,23 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, dari total pengangguran tersebut, sebanyak 2,56 juta di antaranya harus menganggur karena terdampak Covid-19. Sedangkan, sisanya diperkirakan karena faktor lain.
BPS menyebutkan, peningkatan pengangguran terbuka paling besar terjadi di perkotaan, yakni 8,98 persen. Angka ini meningkat dibandingkan Agustus 2018 dan 2019 yang masing-masing sebesar 6,44 persen dan 6,29 persen.
Sementara itu, kenaikan pengangguran di desa cenderung landai. Pada Agustus 2020, kontribusinya sebesar 4,71 persen terhadap jumlah pengangguran secara keseluruhan, naik dari 3,92 persen pada 2019 dan 3,97 persen pada 2018. "Jadi kita lihat, pandemi dampaknya jauh lebih tajam untuk di kota," tutur Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11).
TPT tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebesar 10,95 persen dan Banten yang mencapai 10,64 persen. Tapi, kenaikan TPT terbesar terjadi di Bali yang semula hanya 1,57 persen dari keseluruhan TPT Indonesia pada Agustus 2019 menjadi 5,63 persen pada Agustus 2020.
Suhariyanto menuturkan, pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas wisata menjadi penyebab utama peningkatan TPT di Pulau Dewata. Sedangkan, pariwisata menjadi sektor unggulan di Bali. "Kita sadari, Covid-19 menghantam keras pariwisata dan di Bali, pariwisata memiliki peranan besar," katanya.
Apabila dilihat secara sektoral, industri pengolahan menjadi sektor yang mengalami pengurangan pekerjaan terbesar. Kontraksinya mencapai 1,30 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 17,4 juta orang pada Agustus 2020. Meski demikian, industri pengolahan masih masuk dalam tiga kontributor terbesar terhadap lapangan kerja.
Di sisi lain, ada beberapa sektor yang masih mengalami pertumbuhan lapangan kerja. Salah satunya adalah pertanian yang juga menjadi penyumbang terbesar terhadap lapangan pekerjaan nasional. Pertumbuhannya dibandingkan tahun lalu mencapai 2,23 persen menjadi 38,22 juta orang atau 29,76 persen dari keseluruhan jumlah penduduk kerja yang mencapai 128,45 juta orang.
Perdagangan yang menjadi sektor terbesar kedua dalam menyerap tenaga kerja juga mengalami pertumbuhan positif. Kenaikannya 0,46 persen menjadi 24,7 juta orang atau 19,23 persen dari total penduduk kerja.