Kamis 05 Nov 2020 16:54 WIB

Barito Pacific Raih Pendapatan Bersih 1,6 Miliar Dolar AS

Star Energy merupakan perusahaan pengelola panas bumi terbesar di Indonesia

Red: Budi Raharjo
PT Barito Pacific Tbk (ilustrasi)
Foto: ist
PT Barito Pacific Tbk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Barito Pacific Tbk (kode bursa BRPT) berhasil meraih pendapatan bersih konsolidasi sebesar 1,6 miliar dolar AS (setara Rp 23 triliun) pada periode sembilan bulan pertama 2020 (9M-2020). Tidak hanya itu dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11), perseroan juga meraih EBITDA 386 juta dolar AS, serta keuntungan bersih 76 juta dolar AS.

BRPT juga mencatat keuntungan bersih yang dapat didistribusikan kepada perusahaan sebesar 11,3 juta dolar AS, dari yang sebelumnya mencatat rugi bersih 8,9 juta dolae AS pada 6m2020. Direktur Keuangan BRPT David Kosasih mengatakan, peningkatan kinerja didorong oleh rebound pertumbuhan industri petrokimia.

"Sehingga kinerja lini bisnis petrokimia BRPT terus menunjukkan tren positif pada kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," ujar David. Selain itu, bisnis anak perusahaan di sektor energi juga terus memberikan kontribusi yang besar dan stabil pada perolehan pendapatan dan laba secara konsolidasi.

Di tengah pandemi Covid-19, anak usaha BRPT yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menyelesaikan pabrik MTBE dan Butene-1 pertama di Indonesia tepat waktu. Pembangunannya sesuai anggaran dan memenuhi spesifikasi, meningkatkan total kapasitas produksi sebesar 128KTA untuk MTBE dan 43KTA untuk Butene-1.