Kamis 05 Nov 2020 17:05 WIB

Pergerakan Pesawat di Tiga Bandara Ini Meningkat Pesat

Pergerakan pesawat di 52 bandara Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,05 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah pesawat salah satu maskapai nasional melintasi menara ATC  di salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II.
Foto: dok AP II
Sebuah pesawat salah satu maskapai nasional melintasi menara ATC di salah satu bandara di wilayah kerja Angkasa Pura II.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau Airnav Indonesia mencatat peningkatan pergerakan pesawat sepanjang sejak September hingga Oktober 2020. Direktur Utama Airnav Indonesia M Pramintohadi Sukarno mengatakan terdapat tiga bandara yang berkontribusi dalam peningkatan pergerakan pesawat tertinggi pada periode September sampai dengan Oktober 2020. 

“Ketiga bandara tersebut adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara Sultan Hasanuddin,” kata Pramintohadi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (5/11). 

Baca Juga

Dia mengatakan untuk di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terdapat pertumbuhan pergerakan pesawat 19,46 persen dan Bandara Soekarno-Hatta dengan pertumbuhan 14,82 persen. Sementara di Bandara Sultan Hasanuddin, terdapat pertumbuhan pesawat udata 14,42 persen. 

Pramintohadi mengatakan pergerakan pesawat di 52 bandara Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,05 persen dari September ke Oktober 2020. Dia menuturkan, total pergerakan pesawat udara yang dikelola oleh Airnav Indonesia pada September 2020 sejumlah 77.006 pergerakan, meningkat pada bulan Oktober 2020 menjadi 83.207 pergerakan.

Dia memastikan, peningkatan tersebut telah diantisipasi melalui berbagai program yang diluncurkan dalam mengahadapi penurunan pergerakan pesawa akibat pandemi Covid-19. “Personel kami terus meningkatkan keahlian dan kompetensinya melalui berbagai pelatihan, salah satunya adalah melalui fasilitas simulator air traffic control yang kami miliki,” jelas Pramintohadi. 

Selain itu peningkatan kompetensi personel yang tengah juga dijaga dengan menjalankan computer based training (CBT). Dia mengatakan, CBT merupakan kegiatan pelatihan, pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada personil ATC untuk melaksanakan pemanduan lalu lintas penerbangan melalui software komputer yang sudah diprogram sesuai kebutuhan pelatihan pelayanan navigasi penerbangan.

“Mekanisme pelaksanaan peningkatan kompetensi yang kami lakukan tetap berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” tutur Pramintohadi. 

Pramintohadi menambahkan bahwa Airnav juga aktif mengusulkan dan menerapkan inovasi efisiensi penerbangan agar maskapai dapat menghemat bahan bakar sehingga menekan biaya operasional. Salah satu program yang diluncurkan adalah user preferred routes (UPR), tol udara dengan rute berbasis satelit atau performance-based navigation (PBN) route, Continuous Climb Operation (CCO) dan Continuous Descend Operations (CDO) serta penerapan no delay departure. 

“Seluruh prosedur ini membuat pesawat udara jarang tertahan baik di darat maupun di udara, sehingga dapat menghemat penggunaan avtur,” ujar Pramintohadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement