Kamis 05 Nov 2020 17:29 WIB

Ini Deretan Kandidat Ketua Umum MUI 2020

Kandidat ketua umum MUI berasal dari berbagai tokoh.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ini Deretan Kandidat Ketua Umum MUI 2020. Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi (dua kiri) didampingi pimpinan MUI. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Ini Deretan Kandidat Ketua Umum MUI 2020. Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi (dua kiri) didampingi pimpinan MUI. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akan menggelar Musyarawah Nasional (Munas) pada 25-27 November 2020 untuk memilih ketua umum MUI yang baru. Ketua SC Munas MUI ke-10 KH Abdullah Djaidi mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa nama yang disebut sebagai kandidat Ketua Umum MUI yang akan datang.

“Nama yang sudah muncul ada, katanya dari NU kemungkinan Rais Aam PBNU, KH Miftakhul Akhyar, ada juga Prof Nasaruddin Umar,” ujar Kiai Abdullah Djaidi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (5/10).

Baca Juga

Selain itu, menurut dia, ada juga nama-nama dari tokoh Muhammadiyah, seperti Wakil Ketua Umum MUI sekarang, yaitu KH Muhyiddin Junaidi dan juga Sekjen MUI Buya Anwar Abbas. Namun, menurut dia, semua nama-nama tersebut masih kemungkinan.

“Dari Muhammadiyah mungkin ada Wakil Ketua KH Muhyiddin Junaidi, kemudian ada juga Buya Anwar Abbas yang sekarang Sekjen. Jadi belum, baru kemungkinan,” ucapnya.

Sementara itu, menurut dia, Ketua Umum MUI yang sekarang, KH Ma’ruf Amin tidak bisa menjadi Ketua Umum MUI lagi. Kiai Ma’ruf saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

“Kiai Ma’ruf nggak bisa lagi, karena di PD/PRT kita itu jabatan ketua umum dan sekjen nggak boleh merangkap jabatan politik, baik di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif,” kata Kiai Djaidi.

Kiai Abdullah Djaidi menambahkan, pelaksanaan Munas MUI di tengah pandemi Covid-19 kali ini juga berbeda dengan yang sebelumnya karena, harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Menurut dia, pelaksaannya pun akan digelar secara daring dan luring.

“Jadi intinya itu digelar secara online semua, tapi ada yang offline. Yang offline itu terbatas di Hotel Sultan sebagai pusat kegiatan,” kata Kiai Djaidi, yang juga merupakan Ketua Dewan Syuro Al Irsyad Al-Islamiyyah.

Baca juga: Saat Manusia Ditanya di Alam Kubur

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement