Kamis 05 Nov 2020 18:33 WIB

BNPB: 722 Unit Rumah Warga Kota Langsa Terendam

722 unit rumah yang terendam ini tersebar di tiga kecamatan di Kota Langsa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Banjir. Hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (4/11) malam menyebabkan air Sungai Krueng Langsa, Aceh, meluap pada Kamis (5/11) dini hari. Luapan air dari sungai yang membelah Kota Langsa itu pun merendam sedikitnya 722 unit rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa.
Foto: MGIT3
Ilustrasi Banjir. Hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (4/11) malam menyebabkan air Sungai Krueng Langsa, Aceh, meluap pada Kamis (5/11) dini hari. Luapan air dari sungai yang membelah Kota Langsa itu pun merendam sedikitnya 722 unit rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (4/11) malam menyebabkan air Sungai Krueng Langsa, Aceh, meluap pada Kamis (5/11) dini hari. Luapan air dari sungai yang membelah Kota Langsa itu pun merendam sedikitnya 722 unit rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa.

"722 unit rumah yang terendam ini tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Langsa Kota tepatnya di Gampong Jawa, Kecamatan Langso Baro tepatnya di Gampong Geudubang. Selanjutnya Kecamatan Langsa Lama tepatnya di Gampong Pondok Pabrik, Gampong Sidodadi, Gampong Selalah Baru dan Gampong Langso Baro," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (5/11).

Baca Juga

Ia mengatakan, kondisi terakhir saat ini banjir masih berlangsung dengan tinggi muka air (TMA) berkisar antara 60 cm sampai dengan 120 sentimeter (cm). Sejauh ini, ini ia menyebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerqh (BPBD) Kota Langsa telah menurunkan dua unit perahu karet di dua lokasi berbeda serta melakukan evakuasi korban banjir. 

Sementara itu, ia menyebutkan Dinas Sosial Kota Langsa juga telah mendirikan dapur umum di Dusun Tanjung Putus, Gampong Jawa, untuk menyuplai makanan kepada para korban terdampak. Selain itu, tim BPBD yang berada di lokasi bencana juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar selalu waspada akan bahaya bencana hidrometeorologi karena wilayah Aceh kerap kali diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan disertai angin kencang.

Sejalan dengan kesiapsiagaan terhadap bencana, ia menyebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini tiga harian untuk Kamis (5/11) hingga Sabtu (7/11). Peringatan berlaku untuk wilayah Provinsi Aceh. 

BMKG memberikan peringatan waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dapat disertai angin kencang dan petir untuk wilayah Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Tangse, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Besar, Langsa dan sekitarnya.

"Sementara itu, melalui kajian InaRISK BNPB wilayah Kota Langsa di Provinsi Aceh memang memiliki kajian bahaya sedang hingga tinggi untuk bencana banjir dengan luas bahaya lebih dari 11 ribu hektare," katanya.

Sedangkan melalui kajian risiko, kota yang berada kurang lebih 400 km dari Kota Banda Aceh tersebut memiliki risiko populasi terpapar bencana banjir sebanyak 125 ribu jiwa yang tersebar di 5 kecamatan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement